TATIYE.ID (SPORT) – Tahun 2020 sejatinya menjadi tahun pembuktian kualitas prestasi 9 cabang olahraga (cabor) yang akan mewakili Provinsi Gorontalo di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua. Namun sayang, wabah virus covid-19 membuyarkan impian tersebut.
Ada yang patut disesali dan juga disyukuri atas mewabahnya covid-19 di tanah air, terlebih bagi 9 cabang olahraga yang akan tampil membawa panji daerah tercinta Gorontalo. Ya, melirik kebelakang bagaimana perjuangan kesembilan cabor saat pra kualifikasi PON tahun 2019 mungkin sangat disayangkan jika ajang multi event PON kemudian harus ditunda ditahun 2021 yang akan kita buka lembaran barunya dalam hitungan jam nanti.
Atletik, biliar, bermotor, muaythai, karate, renang, sepak takraw, taekwondo dan tinju adalah sembilan cabor yang berhasil sekaligus beruntung lolos ke PON XX Papua dengan segala bentuk perjuangan yang telah dilakukan baik sebelum hingga pra kualifikai. Mereka terbilang beruntung dibandingkan cabor lain yang merupakan langganan PON. Sebut saja anggar atau pencak silat yang pada PON XX belum berhasil meraih tiket lolos.
Lolosnya renang ke PON XX Papua menjadi salah satu perhatian tersendiri di tahun 2020. Ya, pasalnya ini menjadi kali pertama renang Gorontalo lolos yang berhasil dipersembahkan Resandi Saputera Bau setelah suskes mencapai limit PON dengan catatan waktu 26 koma 68 menit. Pelatih renang Provinsi Gorontalo Musn Bau mengungkapkan satu nomor yang lolos PON nanti yaknij gaya bebas nomor 50 dan 100 meter putra. Ia menilai perenang andalan Gorontalo Resandi memiliki fisik dan tehnik yang baik sehingga perlu kesiapan latihan yang panjang dalam menghadapi PON nanti.
Dari Cabang Olahraga Atletik, kekuatan kontingen Provinsi Gorontalo di PON XX Papua juga akan ditambah dengan dua atlet atletik. Pelaksanaan Pra PON di Timika, Kabupaten Mimika Provinsi Papua, dua atlet Gorontalo Handrin Mahdang dan Idjrak Ujulu sukses meraih tiket lolos ke PON XX. Turun di nomor lari 1.500 meter Handrin Mahdang masuk finis dengan catatan waktu 4 menit 3 detik. Sedangkan Idjarak Ujulu yang turun pada dua nomor 100 dan 200 meter juga meraih tiket lolos ke PON yang rencananya akan dilangsungkan tahun 2021.
Namun sayang, sembilan cabang olahraga yang akan berlaga di PON 2020 harus memperpanjang masa persiapan setelah diputuskan KONI Pusat, Kemenpora dan disetujui presiden akan penundaan PON XX dari tahun 2020 menjadi tahun 2021. Sehingganya sampai saat ini atlet dari 9 cabor yang akan mewakili Provinsi Gorontalo di PON masih tetap melaksanakan Pelatihan Daerah (PELATDA) dengan tetap mengkedepankan protokol kesehatan.
Ketua KONI Provinsi Gorontalo MN. H. Fikram Az. Salilama, S.Ip menegaskan selama pemusatan latihan ini dilakukan didalam daerah Selama menjalani TC pihaknya belum mengeluarkan instruksi Try Out keluar daerah dan Jadwal Try Out untuk sementara akan ditiadakan mengingat kondisi saat ini tidak memungkinkan adanya penyebaran penularan wabah Corona. Fikram mengharapkan kebijakan ini diterima seluruh cabang Olahraga yang dinyatakan lolos PON Karena kesehatan atlet lebih penting, terlebih duta olahraga Gorontalo ini sebagian besar masih berusia muda.
7
Di akhir tahun 2020 tepatnya diakhir bulan November Pengurus Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Provinsi Gorontalo memberanikan diri mengirim 7 atlet mengikuti kejuaraan Magaga Cup di kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangan kondisi persiapan tim dan penyebaran Covid-19 yang trennya menurun.
Dan alhamdulillah pada kejuaraan itu tim sepak takraw Gorontalo sukses meriah satu medali perak dan satu medali perunggu. Pelatih Sepak Tamraw Gorontalo Herson Taha menyampaikan keikutsertaan di kejuaraan Magaga Cup ini pihaknya tidak menargetkan juara tetapi sebagai ajang evaluasi jelang PON 2021 di Provinsi Papua. Namun secara umum dirinya belum puas atas permainan anak didiknya tersebut dan masih bayak yang harus dibenahi.
“Dikejuaraan Magaga Cup kemarin kami menurunkan pemain dengan sistem acak, menggabungkan antara Senior dengan Yunior. Setelah mengikuit kejuaraan ini, pihaknya kembali akan melakukan pembenahan terhadap kekurangan baik dari segi mental, kekompakan, sistem bertahan dan menyerang,” jelasnya. (*)