TATIYE.ID (GORONTALO) -Terhitung sejak tahun 2013, Provinsi gorontalo menjadi Provinsi pertama yang mencapai Universal Health Coverage (UHC) atau cakupan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat.
Olehnya, Deputi Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara (Suluttenggomalut), Chandra Nurcahyo, mendorong Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk terus mempertahankan UHC tersebut.
“Provinsi Gorontalo ini merupakan provinsi pertama yang sudah UHC sejak tahun 2013. Selaku pionir yang pertama kali mencapai UHC, kami berharap Gorontalo bisa mempertahankan gelar UHC ini,†ucap Chandra usai bersilaturahmi dengan Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim di ruang kerja Wagub kompleks Gubernuran Gorontalo, Selasa (10/3/2020).
Senada dengan hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Provinsi Gorontalo, Misranda Nalole mengakui cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tahun ini baru mencapai 78 persen. Menurutnya, rendahnya cakupan kepesertaan tersebut karena masih berprosesnya verifikasi dan validasi data.
“Saya akui tahun ini kita memang belum UHC dibanding tahun kemarin, masih ada kekurangan sebanyak 22 persen. Hal itu karena adanya instruksi bapak Gubernur agar peserta itu benar-benar sudah diverifikasi dan validasi datanya,†ungkap Misranda.
Sedangkan untuk Hasil verifikasi dan validasi data yang dilaksanakan Pemprov Gorontalo pada akhir tahun 2019 lalu, banyak ditemukan Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan yang telah meninggal dunia, peserta yang tidak ditemukan, kepesertaan ganda, serta peserta yang telah meningkat kesejahteraannya sehingga tidak layak lagi menjadi PBI.
Oleh karena itu dari 120.265 orang peserta PBI Jamkesta yang diverifikasi dan divalidasi datanya, sebanyak 38.913 jiwa di antaranya dinyatakan tidak valid sehingga harus dikeluarkan dari kepesertaan dan tanggungan pemerintah.
“Pendataan kepesertaan ini masih terus berproses. Insyaallah dalam waktu tidak terlalu lama bisa selesai sehingga kepesertaan tahun ini akan sama dengan tahun kemarin yang mencapai 98 persen,†jelas Misranda. (*)