TATIYE CHANNEL (KABGOR) – Pemkab Gorontalo Terima kunjungan tim Chairman Branch Indonesia, Perusahaan Kelapa YESHU, Hainan-China, di ruang Madani Kantor Bupati Gorontalo, Kamis (13/06).
Mister Chen Dai Hua dari Perusahaan YESHU, melalui juru bicaranya Angela mengatakan pihaknya berkeinginan untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di Gorontalo terkait pengelolaan kelapa.
“Kita tahu bersama Indonesia adalah negara penghasil kelapa yang sangat kaya, dan mereka (YESHU) ingin berinvestasi di Indonesia, serta berencana ingin membangun pabrik pengelola kelapa,†jelas Angela.
Kata Angela, YESHU International, adalah perusahan yang berdiri sejak 31 tahun yang lalu, dan memiliki salah satu teknologi untuk pengelolaan kelapa serta telah memiliki treatment di China.
“Sekarang perusahaan ini adalah perusahaan paling besar di China di bidang pengelolaan kelapa, dimana memiliki capaian 8 triliun revanue dan punya 8000 karyawan,†ujarnya.
Perusahaan YESHU, memiliki dua produk unggulan yakni Jus Kelapa dan Air Mineral, dimana produk-produk tersebut biasanya digunakan untuk menjamu pemimpin di seluruh dunia, salah satunya Obama.
Hari ini, lanjut Angela, pihaknya berkunjung di Gorontalo untuk mengenali lebih dalam kondisi di lapangan. Seperti kondisi tanah untuk pembangunan pabrik, air, listrik, karyawan, buruh, transportasi dan biaya sewa bangunan.
“Dan lain yang penting adalah kondisi produksi kelapa di daerah ini. Selain itu YESHU ingin mengetahui apakah ada ahli disini, karyawan, tukang, atau skillnya. Dan terakhir ingin mengetahui biaya ekspedisi dalam negeri maupun eksport,†imbuh Angela.
Ia mengatakan, bahwa YESHU berencana ingin membangun pabrik dengan anggaran $ 300 milion dan memproduksi 20.000 ton kelapa pertahun, pada tahap 1.
“Kalau bagus bisa lanjut ke tahap 2,†tandasnya.
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo menanggapi penjelasan dari Perusahaan YESHU, menyampaikan terima kasih karena telah memilih Gorontalo khususnya Kabupaten Gorontalo sebagai tempat untuk berinvestasi.
Nelson mengungkapkan, Indonesia merupakan Negara penghasil kelapa terbesar di dunia dengan luas lahan mencapi 3.88 juta hektar.
Selaku ketua KOPEK ia menjelaskan dua masalah di Indonesia yang berkaitan dengan kelapa. Dimana, produksi kelapa yang terus ditingkatkan akan tetapi pengelolaan hasil kelapa belum dikembangkan dengan baik.
“Sehingga kalau ada investasi, dua hal ini bisa di dorong,†imbuh Nelson.
Bupati juga menjelaskan, Kabupaten Gorontalo, jika dilihat dari segi jumlah penduduk berbanding terbalik dengan luas wilayah.
“Artinya jumlah penduduk sedikit dibandingkan dengan luas lahan yang begitu besar,†tutur Nelson.
“Jadi sudah tepat dari YESHU datang kesini karena memang wilayah kami terbesar ketiga penghasil kelapa, selain riau dan jawa timur,†sambungnya.
Dari sisi lahan, kata Nelson, Kabupaten Gorontalo telah memiliki kawasan industri yang ditunjang dengan air, listrik dan transportasi.
“Di Gorontalo ada 2 pabrik besar kelapa, tetapi belum bisa menampung secara totalitas jumlah kelapa baik dari provinsi Gorontalo dan luar Gorontalo. Sehingga kami masih sangat membutuhkan investasi terutama terkait pengelolaan hasil kelapa,†tuturnya lagi.
Bupati Nelson pun menyampaikan terima kasih kepada pihak YESHU karena berencana untuk berinvestasi sebesar $ 300 miliyar pada tahap pertama, dan pemerintah Kabupaten akan menindaklanjuti serta mengurus perizinannya.
“Investasi di Gorontalo selama 3 tahun meningkat yang mulanya Rp 150 miliyar sekarang menjadi Rp 4 tiriliun pertahun, artinya terjadi peningkatan 20 kali lipat di masa kepemimpinan sayaâ€Â.
“Daya tarik investasi di Gorontalo sekarang ini sangat banyak, saya berharap perusahan Yeshu kalau bisa tahun ini sudah memulai investasi di Gorontalo,†pungkas Bupati Nelson. (*)