TATIYE.ID (KABGOR) – Salah satu aktivis di Kabupaten Gorontalo, Robin Bilondatu, menyoroti bangunan ‘anak menara’ Limboto.
Menurut Robin, ‘anak menara’ yang berada disisi selatan menara Limboto itu berpotensi menimbulkan korban.
Pasalnya, bahan baku pembuatan monumen dari bambu itu hanya memiliki masa rapuh yang pendek.
“Apakah nanti menunggu korban? Pemda harus ambil tindakan untuk itu. Sementara tempat tersebut menjadi tempat nongkrong anak-anak muda,” kata Robin.
Diketahui, ‘anak menara’ itu dibangun sejak Oktober 2023 lalu dimana Kabupaten Gorontalo menjadi tuan rumah pelaksanaan World Coconut Day (WCD(
Lebih lanjut Robin menguraikan, keberadaan ‘Anak Menara’ waktu pelaksanaan WCD beberapa waktu lalu, memang menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi warga kabupaten Gorontalo, khususnya anak muda untuk tempat Selfi.
“Namun seiring dengan perjalanan waktu, kondisinya saat ini sudah harus menjadi perhatian,” paparnya.
Dirinya berharap, Penjabat Bupati Gorontalo bisa menseriusi masalah ini, karena posisi ‘anak Menara’ berdiri tepat didekat pintu masuk rumah dinas bupati, yang bukan tidak mungkin luput dari pandangan Penjabat Bupati.