TATIYE.ID (GORUT) – Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Gorontalo Utara (Gorut), Hamzah Sidik Djibran, yang juga sebagai Wakil Ketua Umum DPP KNPI ini, mengatakan DPRD Gorut mendorong Dinas Pariwisata yang ada di Daerah agar dapat menjadi leading sektor ekonomi kreatif (Ekraf).
Hal ini disamapaikan saat menjadi narasumber pada Dialog Kewirausahaan yang dilaksanakan oleh DPK KNPI Kwandang, Selasa (12/01/2021) kemarin.
“Tentunya ini memang harus didorong, pasalnya ekonomi kreatif itu leading sektornya berada di Dinas Pariwisata,” kata Hamzah.
Berdasarkan beberapa pengamatan yang berada di beberapa daerah, nomenklaturnya itu Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. sementara untuk Gorut sendiri, itu masih Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
“kemarin juga sudah ada berapa fraksi yang berada di DPRD sudah mendorong dalam pandangan umum fraksi masing-masing di nota pengantar keuangan,” ucap Hamzah.
Maka dari itu kata Wakil Ketua DPRD Gorut ini, mengenai dengan ini, tentu disinipun kita tidak hanya bicara parsial saja, seperti halnya Dinas pariwisata dan Ekonomi Kreatif saja. Akan tetapi pihak kamipun akan melihat efektifitas OPD-OPD yang ada.
“Pasalnya tentu OPD-OPD ini, jika dilihat untuk mengurus yang kecil, untuk penggunaan anggaran operasionalnya besar. Dan tentu banyak yang hampir sama. Misalnya seperti ketahanan pangan, pertanian, peternakan, yang tentu itu hampir sama. Maka kalau bisa itu dilebur (gabung) menjadi satu saja,” ujar Hamzah.
Nah, jika lakukan seperti itu, maka tentu dengan begitu, bisa saja ada penghematan secara anggaran. Pastinya ini juga nantinya yang akan dipikirkan oleh teman-teman DPRD.
“Walaupun demikian, hal ini masih akan di dikaji. agar DPRD juga masi dapat mencoba untuk mendiskusikan dengan pihak perencanaan yang ada di BAPPPEDA,”jelas Hamzah.
Jika misalkan kamipun dapat melakukan itu, maka tentu akan ada anggaran juga yang bisa lebih banyak di spend (dihabiskan) untuk publik. Contohnya seperti halnya di Dinas Pertanian, ketahanan pangan dan peternakan, yang Disitu terdapat eselon 2, pada dasarnya mempunyai TKD dan segala macam pembiayaan. Jika itu bisa kita lebur, tentu yang pada awalnya TKD-TKD tadi itu pastinya bisa dijadikan program-program lain lagi. (*)