
TATIYE.ID (POLITIK) – Hendra Hemeto, salah satu figur sentral Golkar dan Wakil Bupati Gorontalo periode 2019–2024, resmi mendaftarkan diri sebagai calon Ketua DPD Golkar Kabupaten Gorontalo, Kamis (27/11/2025).
Hendra tiba di Kantor DPD Golkar Kabupaten Gorontalo pada pukul 10.45 WITA, tampil dengan gaya yang sangat khasnya kemeja putih, celana hitam, dan sepatu putih.
Namun bukan hanya penampilannya yang mencuri perhatian. Hendra datang membawa “kartu AS” yang selama ini menjadi pembicaraan hangat di internal partai yaitu surat diskresi dari DPP Partai Golkar.
Pada awak media, Hendra menegaskan bahwa langkahnya maju bukanlah keputusan pribadi semata, tetapi mandat langsung dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
“Saya maju sebagai Ketua DPD Golkar Kabupaten Gorontalo karena saya kembali dipercayakan oleh DPP melalui diskresi. Ini adalah amanah yang harus saya jalankan dengan tanggung jawab penuh,” ujar Hendra.
Diskresi yang dimaksud diketahui telah beredar sejak beberapa hari terakhir, menjadi topik hangat sekaligus menimbulkan perdebatan internal. Surat tersebut memberikan legitimasi penuh kepada Hendra untuk kembali mencalonkan diri meskipun telah menuntaskan dua periode.
Dengan resminya Hendra mendaftarkan diri, dinamika Musda XI semakin mendekati titik klimaks. Kehadirannya sebagai kandidat bukan hanya menambah daftar calon, tetapi juga membawa konsekuensi politik yang besar. Diskresi dari DPP dianggap sebagai modal struktural yang dapat mengubah arah dukungan, terutama di tingkat pengurus.
Meski demikian, persaingan tidak akan mudah. Beberapa kandidat lain, termasuk Iskandar Mangopa yang telah menguasai 16 dukungan Pimpinan Kecamatan (PK), masih menjadi kekuatan dominan. Namun, masuknya Hendra dengan restu DPP membuat persaingan semakin sulit untuk diprediksi.
Apakah diskresi DPP akan cukup kuat mengimbangi dukungan mayoritas PK? Atau justru dukungan besar untuk Iskandar Mangopa menjadi tembok kokoh yang sulit ditembus?


















