
TATIYE.ID (KABGOR) – Sebanyak 21 sekolah tertinggal, terluar, dan terpencil (3T) di Kabupaten Gorontalo akan menjadi sasaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini menargetkan 1.604 siswa di 11 desa, sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah dasar di wilayah pelosok.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo, Sugondo Makmur, saat memimpin rapat koordinasi percepatan pelaksanaan MBG di ruang kerjanya, Kamis (23/10/2025). Rapat tersebut diikuti oleh perwakilan Badan Gizi Nasional Provinsi Gorontalo serta sejumlah kepala OPD lintas sektor, mulai dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kesehatan, Pertanian, Ketahanan Pangan, Keuangan, hingga Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
“Program ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Gorontalo. Karena itu, kita harus bersinergi agar pelaksanaannya berjalan lancar, tepat sasaran, dan berkelanjutan,” ujar Sugondo.
Ia menjelaskan, pelaksanaan program MBG akan dikelola melalui enam Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Pemerintah juga menyiapkan sistem pengawasan dan pengelolaan dana yang transparan, termasuk keterlibatan masyarakat dalam penyediaan bahan pangan lokal.
“Selain memenuhi kebutuhan gizi siswa, MBG juga diharapkan dapat menggerakkan ekonomi desa. Bahan pangan akan diambil dari petani, nelayan, dan pelaku UMKM lokal,” tambahnya.
Sugondo optimistis, program ini akan memberi dampak besar terhadap pemerataan layanan pendidikan dan kesehatan anak-anak di wilayah tertinggal.
“Ini bukan sekadar soal makan bergizi, tapi investasi masa depan. Anak-anak yang sehat dan cerdas adalah fondasi Gorontalo yang berkemajuan,” tandasnya.
Adapun 21 sekolah 3T yang menjadi sasaran MBG tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Telaga 2 SD dan 2 SMP, Kecamatan Telaga Biru 3 SD dan 3 SMP, Kecamatan Asparaga 2 SD dan 1 SMP Kecamatan Bongomeme 5 SD dan 3 SMP


















