
TATIYE.ID (DEPROV) – Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo menyoroti penurunan anggaran Balai Jalan Nasional untuk tahun 2026 yang turun hampir setengah dari tahun sebelumnya.
Ketua Komisi III, Espin Tulie, mengungkapkan bahwa anggaran Balai Jalan pada tahun 2025 mencapai Rp455 miliar, namun pada tahun 2026 nilainya menurun menjadi Rp188 miliar.
Menurutnya, hal ini diduga karena pemerintah pusat menilai tingkat kemantapan jalan nasional di Gorontalo sudah cukup tinggi.
“Dari hasil pembahasan tadi, kemantapan jalan nasional di Gorontalo sudah berada di angka 96 persen. Mungkin ini yang menjadi alasan mengapa anggaran di tahun depan turun,” jelas Espin.
Meski begitu, Espin menegaskan masih banyak ruas jalan yang membutuhkan perhatian, terutama yang berstatus provinsi namun memiliki fungsi strategis sebagai penghubung antardaerah. Karena itu, Komisi III mendorong agar 48 ruas jalan yang diusulkan dapat segera dinaikkan statusnya menjadi jalan nasional.
Selain persoalan anggaran, ia juga menyinggung kondisi beberapa ruas yang mengalami kerusakan parah, seperti jalan puncak tembus Mootilango dan jembatan Tolongio di Kabupaten Gorontalo. Penanganan sementara dilakukan dengan memasang batang kelapa agar akses kendaraan tetap terbuka.
“Kami berharap ada solusi jangka pendek sambil menunggu program berikutnya. Walaupun anggaran turun, kebutuhan di lapangan tetap harus ditangani,” ujarnya.
Komisi III menilai, penurunan anggaran tidak boleh menjadi alasan melambatnya perbaikan infrastruktur. Sinergi antara pemerintah daerah, Balai Jalan Nasional, dan kementerian terkait perlu diperkuat agar pembangunan jalan di Gorontalo tetap berlanjut sesuai kebutuhan masyarakat.


















