
TATIYE.ID (GORONTALO) – Pihak keluarga almarhumah Ny. MI akhirnya angkat bicara terkait pemberitaan yang sebelumnya ramai soal dugaan malpraktik medis di Rumah Sakit Sitti Khadidjah. Melalui pernyataan resmi, keluarga menegaskan bahwa tidak ada unsur kelalaian dalam penanganan medis terhadap almarhumah.
Klarifikasi itu disampaikan oleh Arifin Mbuinga, ayah mertua almarhumah, usai pertemuan yang difasilitasi Komite Hukum dan Etik RS Sitti Khadidjah, Fanly Katili, dan dihadiri Direktur RS Rusly A. Katili, Wakil Direktur Ns. Junita, tim dokter penangan pasien, serta pihak keluarga. Pertemuan berlangsung khidmat, terbuka, dan penuh rasa kekeluargaan.
“Alhamdulillah pihak dokter dan manajemen RS telah menjelaskan secara detail. Kami akhirnya memahami bahwa seluruh tindakan medis, termasuk operasi caesar ketiga bagi almarhumah, telah dilakukan sesuai SOP. Tim medis juga sudah berupaya maksimal dan profesional,” ujar Arifin.

Ia menambahkan, pihak rumah sakit juga sudah lebih dulu bersilaturahmi dengan keluarga besar almarhumah menjelang doa arwah hari ketujuh di rumah duka Kecamatan Marisa, Pohuwato.
Dalam pernyataan resminya, keluarga menyampaikan tiga poin penting:
- Seluruh tindakan medis dilaksanakan sesuai standar operasional yang berlaku.
- Tim medis telah berupaya maksimal, termasuk keputusan rujukan berdasarkan pertimbangan medis.
- Rumah sakit telah menggelar sidang internal melalui Komite Medik serta Komite Etik dan Hukum untuk memastikan prosedur sesuai aturan.
Atas penjelasan tersebut, keluarga akhirnya ikhlas menerima peristiwa ini sebagai ujian dari Allah SWT dan memastikan tidak akan menempuh jalur hukum.
“Kami sudah ikhlas dan berharap masyarakat tidak terprovokasi oleh pemberitaan yang kurang tepat. Kami percaya semua tindakan medis sudah sesuai prosedur, sementara takdir Allah SWT tetap menjadi penentu segala sesuatu,” lanjutnya.
Meski begitu, keluarga tetap berharap agar RS Sitti Khadidjah dapat meningkatkan mutu pelayanan ke depan. Mereka juga menyampaikan terima kasih kepada tim medis yang telah berjuang dalam menangani almarhumah.
“Semoga segala kebaikan dan pengabdian tim medis menjadi amal jariyah. Kami memohon doa agar almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” tutup Arifin.



















