
TATIYE.ID (GORUT)– Dalam suasana penuh kebahagiaan memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara meluncurkan program strategis G2-10 (Gerakan 2 Kambing dan 10 Ayam) sebagai bentuk komitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendukung ketahanan pangan nasional. Minggu (17/08/2025)
Ketua Bumdesma Motabi Tilango Kecamatan Tomilito bersama seluruh jajaran pengurus serta masyarakat turut menghadiri kegiatan tersebut.
Bupati Gorontalo Utara menyampaikan bahwa momentum ini menjadi kebahagiaan ganda. Pertama, bangsa Indonesia merayakan 80 tahun kemerdekaan, dan kedua, Pemerintah Daerah mewujudkan salah satu janji politik melalui peluncuran program yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
Program G2-10 atau Gerakan 2 ekor kambing 10 ekor ayam ini telah digenjot oleh pasangan Thariq-Nurjanah sejak bulan Juni pada saat serah terima jabatan. Saat itu, muncul gagasan awal pemeliharaan kambing, yang kemudian berkembang menjadi konsep G2-10: dua ekor kambing (jantan dan betina) serta sepuluh ekor ayam kampung. Program ini diproyeksikan sebagai usaha produktif dan berkelanjutan, bukan sekadar bantuan sementara.
“Alhamdulillah, kebanggaan pertama kita adalah Universitas Bina Mandiri yang langsung mendukung dengan menyumbangkan kambing saat kuliah umum. Dukungan dari perguruan tinggi dan dunia usaha, termasuk Alfamart dan sejumlah investor lainnya, menjadi bukti bahwa program ini mampu menarik perhatian banyak pihak,” ungkap Bupati.
Lebih lanjut, Thariq menegaskan alasan pemilihan kambing dan ayam sebagai komoditas utama. Kambing dinilai mudah diternakkan, sekaligus memiliki nilai ibadah dalam aqiqah dan kurban. Sementara ayam kampung memiliki permintaan pasar yang tinggi, baik di rumah tangga, rumah makan, hingga acara-acara besar. Bahkan, sudah ada permintaan dari Kalimantan Utara terkait pasokan kambing dan ayam dari Gorontalo Utara.
Di akhir sambutan, Bupati menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung, termasuk perguruan tinggi, dunia usaha, aparat keamanan, hingga masyarakat. Beliau menutup dengan doa agar cita-cita mulia untuk menyejahterakan rakyat Gorontalo Utara dapat dimudahkan oleh Allah SWT.
Program G2-10 berbeda dengan pola bantuan sebelumnya, karena pengelolaannya dipercayakan kepada Bumdesma sebagai percontohan. Sistem ini melibatkan masyarakat secara aktif, didukung pemerintah desa, kecamatan, serta jajaran OPD. Investor juga diberi ruang untuk menampung hasil produksi, termasuk telur ayam kampung.
Wakil Bupati menambahkan, program ini tidak hanya terbatas di satu lokasi. Desa-desa di Gorontalo Utara diharapkan dapat mengembangkan inisiatif serupa secara kreatif, baik di lahan percontohan maupun di pekarangan rumah. Bahkan, Pemerintah Daerah berencana memasukkan kurikulum peternakan G2-10 ke sekolah-sekolah SMK agar generasi muda terlibat sejak dini.
Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara menegaskan komitmen untuk terus mendukung program ini, baik melalui penyediaan fasilitas, pakan, obat-obatan, hingga pengawasan berkelanjutan. Harapannya, G2-10 menjadi gerakan produktif yang mampu memberi multiplier effect terhadap perekonomian masyarakat.


















