
TATIYE.ID (KABGOR) – Di balik keran air yang mengalir di rumah-rumah warga Kabupaten Gorontalo, tersimpan dinamika kerja yang jauh lebih rumit dari sekadar membuka katup.
Perumda Tirta Limutu, sebagai tulang punggung layanan air bersih daerah, tengah menghadapi tantangan ganda, yakni, menjaga kinerja operasional di tengah keterbatasan sumber daya, sekaligus menekan tunggakan pelanggan yang terus membengkak.
Rabu (13/8/2025), ruang rapat Dulohupa di Kantor Bupati Gorontalo menjadi saksi evaluasi triwulan II perusahaan ini. Dipimpin langsung Bupati H. Sofyan Puhi, pertemuan itu tak sekadar membedah angka, tetapi juga memetakan langkah penyelamatan.
“Setiap tiga bulan, kita ukur kinerja PDAM dari produksi hingga keuangan. Ada perbaikan, tapi tunggakan pelanggan ini harus segera ditangani,” tegas Bupati Sofyan, menandaskan bahwa efisiensi tidak boleh mengorbankan kualitas layanan.
Di sisi lain, Direktur Perumda Tirta Limutu, Tomy Hendra Said, mengakui distribusi air memang belum mampu berjalan 24 jam penuh. Defisit air baku beberapa bulan terakhir menjadi penghambat utama.
“Kami pastikan air tetap mengalir setiap hari, meski belum full 24 jam. Kami juga melakukan penghematan biaya operasional, termasuk listrik dan BBM,” jelasnya.
Langkah strategis pun diambil. Satgas Penagihan diterjunkan, bukan hanya untuk menagih, tetapi juga mendata sambungan ilegal. Pelanggan yang mau kembali menjadi pelanggan resmi ditawari registrasi gratis, asalkan berkomitmen membayar rutin mulai bulan berikutnya.
Namun, di luar angka dan strategi, ada pertaruhan yang lebih besar, yaitu kepercayaan publik. Setiap liter air yang berhasil sampai ke rumah warga menjadi bukti nyata bahwa perusahaan ini mampu berdiri di antara tekanan operasional dan tuntutan pelayanan.
Jika strategi efisiensi berjalan beriringan dengan pembenahan manajemen pelanggan, Tirta Limutu berpeluang menjadikan tantangan ini sebagai titik balik. Sebuah momentum untuk membuktikan bahwa pelayanan publik tak harus terjebak pada pilihan antara kualitas dan keberlanjutan—karena keduanya bisa berjalan seiring.


















