
TATIYE.ID – Musyawarah Daerah (Musda) VI DPD Partai Golkar Provinsi Gorontalo resmi digelar di Hulonthalo Ballroom, Sabtu (27/7/2025), menjadi momen penuh haru sekaligus bersejarah bagi seluruh kader.
Ketua DPD Golkar Gorontalo dalam sambutannya mengingat perjalanan panjang bersama partai Golkar, dan juga menyampaikan rasa terima kasih dan harapan bagi kepemimpinan selanjutnya.
“Saya agak sedih karena 17 tahun saya berkecimpung, bekerja sama, berjuang bersama. Senang-susah kita selalu lalui bersama di Partai Golkar. Saya hanya mengucapkan selamat bermusda dan mudah-mudahan yang terpilih bisa lebih baik dari saya,”ungkap Rusli dengan suara bergetar.
Seruan “lanjutkan!” menggema dari kursi peserta Musda, menunjukkan dukungan sebagian kader agar Rusli tetap memimpin.
Namun, keterbatasan regulasi partai menjadi kendala. Sesuai AD/ART Partai Golkar, seseorang hanya boleh menjabat maksimal dua periode sebagai Ketua DPD I. Untuk dapat maju kembali, Rusli harus memperoleh diskresi dari Ketua Umum DPP Golkar.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia yang hadir membuka Musda memberikan penjelasan.
Ia menyebut peluang itu tetap terbuka, namun sepenuhnya bergantung pada keputusan DPP.
“Secara ketentuan memang tidak bisa lagi, tapi kalau ada komunikasi dan pertimbangan khusus, maka satu-satunya jalan adalah diskresi Ketua Umum. Biar nanti Sekjen yang menyelesaikan,” ujar Bahlil.
Dalam sambutannya, Bahlil juga menyampaikan penghormatan kepada Rusli Habibie yang dinilainya sebagai sosok pemimpin berdedikasi dan penuh ketulusan.
Ia bahkan mengenang kebersamaan mereka sejak sama-sama menjadi bendahara Golkar di provinsi masing-masing pada tahun 2010.
“Saya melihat sambutan Pak Rusli tadi begitu haru. Itu tandanya beliau memimpin dengan hati. Kalau seseorang pamit dalam pidatonya tanpa rasa, berarti dia memimpin tanpa jiwa. Tapi Pak Rusli jelas memimpin dengan totalitas,” ucap Bahlil yang disambut tepuk tangan meriah dari peserta Musda.
Bahlil juga menilai DPD Golkar Gorontalo sebagai salah satu struktur terkuat di Indonesia, berkat kepemimpinan Rusli dan loyalitas pengurus.
Ia mengapresiasi laporan panitia yang menyebut seluruh pembiayaan organisasi selama 17 tahun berasal dari Rusli sendiri.
“Itu bukan hal biasa. Tidak semua pemimpin mampu memberi tanpa pamrih seperti itu. Saya ucapkan selamat dan terima kasih kepada Pak Rusli atas dedikasi dan pengorbanannya,” kata Bahlil.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Musda bukan sekadar ajang pemilihan ketua. Bahlil menyebut tiga poin penting dalam Musda Partai Golkar yang modern yakni laporan pertanggungjawaban pengurus sebelumnya, penyusunan program kerja lima tahun ke depan, serta pemilihan ketua baru.
“Musda ini adalah forum tertinggi di tingkat provinsi. Dari sinilah kita menentukan arah Partai Golkar menuju 2029. Kita harus siapkan struktur yang lebih solid, untuk menambah kursi di kabupaten/kota, provinsi, hingga DPR RI,” tandasnya.


















