
TATIYE.ID – Kondisi abrasi sungai yang kian mengancam permukiman warga jadi perhatian serius Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo.
Dalam rapat internal yang digelar di Ruang Rapat Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo, Senin (14/7/2025). Komisi tersebut mulai menyusun agenda kunjungan kerja ke sejumlah kementerian di Jakarta.
Ketua Komisi III, Espin Tulie menuturkan aspirasi masyarakat terkait abrasi mendominasi laporan yang diterima pihaknya dalam beberapa waktu terakhir.
“Laporan dari warga terus masuk, terutama dari daerah-daerah yang berada di bantaran sungai. Mereka khawatir, karena tebing sudah mulai habis dan rumah-rumah berada dalam posisi rawan,” ujar saat diwawancarai usai rapat.
Salah satu wilayah yang disebut paling rentan adalah Desa Polohungo. Di lokasi ini, sebanyak 27 rumah warga disebut berada sangat dekat dengan aliran sungai dan berpotensi terdampak bila tidak segera ditangani.
Komisi III pun akan mendorong pengadaan kawat bronjong melalui Kementerian PUPR. Langkah ini dinilai sebagai solusi jangka menengah untuk menahan laju abrasi.
Espin juga menambahkan, kebutuhan bronjong juga diperlukan di wilayah lain yang menjadi bagian dari upaya penanganan kawasan Danau Limboto.
Tak hanya itu, Komisi III juga menjadwalkan pertemuan dengan Kementerian Keuangan dan Bappenas. Di Kemenkeu, mereka akan membahas Dana Insentif Fiskal dan Dana Bagi Hasil Tahun Anggaran 2025, sementara di Bappenas, fokusnya pada DAK, dukungan pascabencana, serta dana infrastruktur.
“Kami ingin memastikan bahwa semua aspirasi masyarakat ini tidak berhenti di atas meja. Harus ada dorongan agar masuk ke program-program pusat,” tegas Espin.













