
TATIYE.ID (KABGOR) – Alaludin Lapananda, Dokter spesialis penyakit dalam membuat heboh publik atas percakapan tangkapan layar dengan oknum kontraktor Rizmyanty Intan atas dugaan gratifikasi yang beredar luas di media sosial belum lama ini.
Atas kejadian itu, Alaludin dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Direktur RS M.M Dunda Limboto.
Hal ini pun menjadi atensi DPRD Kabupaten Gorontalo sehingga menggelar RDP pada Jumat (11/7/2025) dihadiri Alaludin Lapananda, Asisten lll, Haris Tome, dan BKPSDM Kabupaten Gorontalo.
Saat RDP berlangsung, terlihat anggota DPRD menghujani Alaludin dengan pertanyaan mengenai isi chatingan yang beredar.
Dengan kapasitas Alaludin sebagai Direktur dan Dokter spesialis penyakit dalam, anggota komisi l, Iskandar Mangopa mempertanyakan hubungan Alaludin dengan Rizmyanty Intan sehingga menjalin proyek penggemukan sapi.
Iskandar menegaskan pihaknya juga mengundang Rizmyanty Intan pekan depan di DPRD Kabupaten Gorontalo.
“Pastinya kami DPRD juga meminta pernyataan ibu Intan pekan depan akan diundang. Pastinya masalah ini kita harus tuntaskan, setelah itu akan kami buat hasil rekomendasi ke APH, maupun pemerintah daerah, ini tidak bisa menggantung di DPRD saja,” kata Iskandar.
Iskandar juga menilai pernyataan Alaludin dalam RDP berbelit-belit dan jauh dari isi chatingan yang beredar.
“Apapun pernyataannya itu adalah pembelaan diri, dan kita menghargai itu. Tapi semua itu kosong atau nilainya nol. Ini kan lucu Alaludin Lapananda ini dokter spesialis penyakit dalam atau dokter hewan?,” tanya Iskandar dengan sedikit tertawa.



















