
TATIYE.ID (KABGOR) – Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi, memaparkan visi dan misi pembangunan Kabupaten Gorontalo untuk periode 2025–2029 mendatang.
Penjabaran ini disampaikannya dalam Rapat Paripurna Pembicaraan Tingkat I Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yang digelar di Gedung DPRD Kabupaten Gorontalo pada Kamis (10/7/2025).
Dalam rapat tersebut, Sofyan memaparkan visi pembangunan yang menjadi dasar arah kebijakan pembangunan daerah lima tahun ke depan.
“Visi ini merupakan cerminan dari harapan kolektif masyarakat Kabupaten Gorontalo, untuk mewujudkan kemajuan yang inklusif, kesejahteraan yang merata, serta pembangunan yang berkelanjutan, sembari tetap menjaga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang telah mengakar kuat ditengah masyarakat,” ujar Sofyan Puhi di hadapan para anggota dewan.
Lebih lanjut, Bupati Sofyan mengungkapkan bahwa untuk mewujudkan visi besar tersebut, Pemerintah Kabupaten Gorontalo telah menyusun tiga misi utama yang akan menjadi pilar strategi pembangunan.
“Ketiga misi ini saling terkait dan menjadi pilar utama dalam seluruh rangkaian pembangunan kita semua,” tegasnya.
Berikut ini tiga misi utama dalam RPJMD bertajuk Restorasi Kabupaten Gorontalo Berkemajuan dan Berkelanjutan:
1. Pembangunan SDM Beragama, Berbudaya, Unggul, dan Kompetitif
Dalam misi pertama, Bupati menekankan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) merupakan fondasi utama untuk menciptakan daerah yang maju.
“Kita percaya bahwa pondasi sebuah daerah yang maju adalah masyarakatnya yang berkualitas. Pembangunan karakter yang didasari nilai-nilai agama dan budaya adalah fundamental,” kata Sofyan saat menjelaskan arah kebijakan bidang sosial dan pendidikan.
Ia juga menegaskan pentingnya kesiapan SDM dalam menghadapi tantangan global yang dihadapi.
“Sumberdaya manusia yang unggul, dan kompetitif adalah kunci untuk mengahadapi persaingan global, mendorong inivasi dan menciptakan nilai tambah bagi daerah,” jelasnya.
Komitmen ini, lanjut Sofyan, mencakup sejumlah sektor prioritas seperti pendidikan, kesehatan, serta pembinaan spiritual dan kebudayaan.
“Ini semua mencakup peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, pembinaan spritual, serta penguatan identitas budaya lokal,” paparnya.
Sofyan berharap keseimbangan kecerdasan menjadi ciri masyarakat Gorontalo masa depan.
“Kita ingin masyarakat Kabupaten Gorontalo memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan spritual yang seimbang,” tambahnya.
2. Mentransformasikan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Teknologi
Dalam misi kedua, Sofyan menyampaikan bahwa arah pembangunan ekonomi Kabupaten Gorontalo difokuskan pada transformasi dan penguatan sektor riil berbasis teknologi.
“Kita ingin ekonomi Kabupaten Gorontalo tidak hanya sekedar tumbuh, tapi juga bertranformasi. Transformasi ini berarti penggeseran dari ekonomi yang hanya mengandalkan sumberdaya alam mentah menuju pada ekonomi yang mampu menciptakan nilai tambah melalui pengolahan inovasi dan pemanfaatan teknologi,” ungkapnya di hadapan peserta rapat paripurna.
Ekonomi kerakyatan, menurut Sofyan, tetap menjadi prioritas, terutama pada sektor UMKM, pertanian, perikanan, dan pariwisata.
“Pemanfaatan teknologi harus menjadi tulang punggung untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan jangkauan pasar,” katanya.
Meski begitu, Sofyan mengingatkan agar prinsip keberlanjutan tetap menjadi perhatian utama.
“Pada saat yang sama, prinsip berkelanjutan harus tetap menjadi landasan agar pertumbuhan ekonomi tidak perlu satu lingkungan, dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang,” ujarnya menutup pemaparan misi kedua.
3. Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Bagi Sofyan, misi yang ketiga ini menjadi fondasi penting dalam mendukung keberhasilan dua misi sebelumnya.
“Pembangunan tidak akan optimal tanpa dukungan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, transparan, akuntabel, dan melayani,” tegasnya ketika menyinggung aspek tata kelola pemerintahan.
Ia menyatakan bahwa reformasi birokrasi adalah suatu keharusan agar pelayanan publik semakin efektif.
“Reformasi birokrasi harus terus kita gadangkan untuk memastikan bahwa setiap pelayanan publik berjalan efisien, efektif, dan bebas dari praktek-praktek korupsi,” katanya.
Dalam penjabarannya yang terakhir, Sofyan juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam penggunaan sistem digital bagi pelayanan publik.
“Peningkatan kapasitas aparatur sipil negara, penerapan sistem berbasis elektronik, dan partisipasi publik dalam mengambil keputusan adalah kunci untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang mampu menjadi fasilitator utama bagi pembangunan,” pungkasnya.


















