
TATIYE.ID (GORUT) – Komisi III DPRD Kabupaten Gorontalo Utara menggelar rapat bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk membahas peningkatan kasus kekerasan seksual dan kekerasan terhadap anak dan perempuan yang kian mengkhawatirkan di daerah tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, Anggota Komisi III DPRD, Windra Lagarusu, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi darurat kekerasan yang kini bahkan merambah ke lingkungan lembaga pendidikan. Selasa (07/07/2025)
“Setiap bulan selalu ada laporan baru yang diterima Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Ini bukan lagi sekadar angka, tetapi kondisi darurat yang harus segera ditangani. Pemerintah daerah perlu mengeluarkan surat edaran atau instruksi resmi yang mendorong seluruh elemen, mulai dari pemerintahan desa hingga lembaga pendidikan, untuk aktif menyosialisasikan upaya pencegahan,” tegas Windra.
Ia menekankan bahwa satuan pendidikan, khususnya SD dan SMP, harus dilibatkan dalam upaya deteksi dini. Menurutnya, anak yang menjadi korban kekerasan sering menunjukkan gejala seperti perubahan emosi dan kecenderungan menarik diri dari lingkungan.
“Ciri-ciri itu harus dikenali guru atau orang dewasa di sekitar mereka, agar bisa segera ditindaklanjuti,” ujarnya.
Komisi III juga mendorong peran aktif para tokoh agama, khususnya mubalig, untuk menyampaikan pesan-pesan pencegahan kekerasan seksual dalam setiap ceramah keagamaan. Selain itu, Windra menilai pentingnya percepatan pembahasan Ranperda tentang Perlindungan Korban Kekerasan, yang saat ini masih belum menjadi prioritas dalam Program Pembentukan Perda (Propemperda).
Windra menggarisbawahi bahwa upaya pencegahan paling mendasar justru terletak pada pola asuh keluarga. Kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak sering membuat korban enggan untuk bercerita tentang apa yang mereka alami.
Ia pun berharap program 100 Hari Kerja Bupati Gorontalo Utara yang bertemakan “Surga Keluarga” dapat lebih menekankan pada pentingnya komunikasi yang sehat dalam keluarga sebagai benteng pertama perlindungan anak dan perempuan.



















