TATIYE.ID (SPORT) – Gorontalo memiliki segudang potensi pelaku olahraga yang sukses memberikan prestasi sekaligus mengharumkan nama daerah. Jika saat ini Gorontalo memiliki sederet atlet yang berlabel nasional dan internasional, di sepakbola Gorontalo juga punya talenta-talenda spesial yang patut jadi panutan karena dedikasinya.
Ya, sepakbola semuanya bisa menjadi daya tarik, dari mulai pemainnya yang full skill atau bahkan kejadian yang menimbulkan kontroversi yang kerap terjadi di lapangan. Salah satunya adalah seorang wasit yang memimpin pertandingan. Dan kita memiliki seorang wasit legend yakni Isa Lawani.
Menyandang status sebagai wasit memang tidak mudah, bahkan tak jarang banyak cacian dan makian yang ditujukan langsung pada wasit. Padahal kita tahu, bahwa sepakbola itu dimainkan oleh manusia disaksikan oleh manusia dan dipimpin oleh manusia jadi sangat tidak adil ketika kita menuntut kesempurnaan. Nah, sosok Isa Lawani menurut juniornya, Nanang Mantali adalah sosok wasit sepakbola atau pengadil hebat yang patut jadi panutan.
“Beliau punya pengalaman yang besar dan patut dicontoh. Kami sebagai wasit yang lebih muda banyak mengambil hikmah dari pengalaman-pengalaman yang disampaikan beliau,” kata Nanang Mantali, Jumat (10/1/2025).
Menurut Nanang, dari berbagai pengalaman dan ilmu yang diterima secara langsung maupu tersirat dari semua senior wasit maupun teman-teman wasit yang pernah bertugas di kompetisi lebih tinggi, tidak ada wasit yang gob**k, seperti yang sering diserukan para suporter ketika tim kesayangannya kalah atau sedang tertinggal.
“Jadi pendidikan wasit berawal dari kursus wasit sepakbola C3 atau tingkat kota/kabupaten yang butuh waktu 1,5 atau 2 tahun untuk naik ke jenjang selanjutnya. Tingkat ke dua adalah C2 atau wasit provinsi, seorang wasit harus mewasiti selama 2 tahun lagi, dan harus mempunyai pengalaman bertugas yang cukup. Baru kemudian bisa lanjut ke tingkat atas atau nasional C1 dan bisa memimpin pertandingan di Liga teratas Indonesia,” ungkap Nanang.
“Dan pak Isa punya andil besar dalam karir saya sebagai wasit, dan selalu menjadi mentor terbaik kami para wasit sepakbola Gorontalo terlebih ketika menemukan kejadian-kejadian yang sulit,” timpalnya.
Sekarang, meski sosok yang juga mantan perwira polisi tersebut telah menjabat sebagai EXCO Asprov PSSI Gorontalo, dan juga sebagai PP Nasional PSSI, dedikasinya terhadap dunia perwasitan terus ditularkan kepaa semua rekan-rekan wasit di Gorontalo. Tak heran jika hampir semua wasit sepakbola di Gorontalo menjadikannya sebagai panutan.
“Bukan hanya pengalaman sebagai wasit, aturan-aturan tentang perwasitan juga beliau sangat paham. Sehingga kami berharap kedepan sosok seperti pak Isa ini dapat lahir sehingga dapat menunjang pembinaan prestasi sepakbola Gorontalo di masa yang akan datang,” jelasnya. (*)