TATIYE.ID (SPORT) – Perhelatan Pra Pekan Olahraga Nasional (Pra POPNAS) wilayah V tahun 2024 di Provinsi Gorontalo kurang dari satu bulan lagi akan dilaksanakan. Persiapan demi persiapan terus dimaksimalkan Dispora Provinsi Gorontalo sebagai penanggung jawab kegiatan, dan salah satunya yakni logo dan maskot event yang nantinya akan menjadi ikon tersendiri pelaksanaan Pra POPNAS tahun ini.
Koordinator umum panitia pelaksana Pra POPNAS, Yusnan Ahmad kepada awak media ini mengungkapkan alasan-alasan pemilihan logo dan maskot Pra POPNAS wilayah V tahun 2024 di Provinsi Gorontalo. Pertama, untuk logo yang diangkat adalah salah satu alat musik khas Gorontalo yang punya sejarah budaya yang cukup kental dan perlu dilestarikan lagi termasuk memperkenalkan kepada semua peserta Pra POPNAS akan kearifan budaya lokal Gorontalo.
“Untuk logo Pra POPNAS sendiri adalah lambang Polopalo, merupakan salah satu alat musik tradisional Gorontalo yang terbuat dari bambu dalam melestarikan kearifan lokal. Sekaligus melambangkan senjata tajam dan integritas juga melambangkan kejujuran pada yang jaman dulu manfaat petani pada musim panen dapat di bunyikan untuk mengusir hewan dalam menganggu tanaman khusus di desa contoh burung dalam menjaga padinya,” beber sosok yang juga kabid Pemuda, Dispora Provinsi Gorontalo itu, Selasa (12/11/2024).
Sementara untuk maskot Pra POPNAS sendiri jelas Yusnan mengambil Hiu Paus sebagai ikon destinasi wisata unggulan Gorontalo. Alasannya, karena keberadaan destinasi wisata hiu paus di Gorontalo merupakan yang terdekat lokasinya dibandingkan beberapa lokasi wisata hiu paus yang ada di dunia.
“Ini maskot melambangkan salah satu destinasi unggulan di Gorontalo yang satu-satunya melihat lokasi hiu terdekat di Indonesia bahkan dunia. Manfaat maskot ini juga untuk meningkatkan daya tarik pengunjung yang datang di Gorontalo sekaligus meningkatkan PAD daerah,” jelasnya.
Sebagai informasi, dari jumlah 7 Provinsi yang akan menjadi peserta di Pra POPNAS wilayah V tahun 2024, diperkirakan tingkat kunjungan peserta dapat mencapai lima sampai tujuh ratus orang bahkan lebih. Kondisi ini diharapkan dapat meningkatkan PAD Gorontalo. (*)