Wakil Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa, didampingi Kadis PU, Risdiyanto Mokodompit, dan Kadis Perkim, Fadli Sanad, melakukan koordinasi ke Balai Prasarana Permukiman Wilayah Gorontalo, Jum’at, (19/07/2024).
Koordinasi yang dilakukan terkait usulan program tahun 2025 untuk Kabupaten Pohuwato itu dihadiri Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Gorontalo, Normansjah Wartabone, bersama jajaran.
Dihadapan Kepala Balai, Wabup Suharsi menjelaskan bahwa instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (PLT) ini dokumennya telah lengkap dan sudah diserahkan ke Balai Prasarana Permukiman.
“Ya, lahannya pun sudah disiapkan, sehingga sangat diharapkan untuk tahun 2025 ini bisa terealisasi. Karena jamban yang dibangun oleh pemerintah sudah cukup tersedia untuk Kabupaten Pohuwato baik yang secara komunal maupun perorangan, dengan posisi jambannya saat ini sudah penuh”,jelasnya.
Untuk persolaan air bersih di Kabupaten Pohuwato, diakui Wabup Suharsi hampir semua kecamatan sudah ada ipalnya, dan hanya Kecamatan Wanggarasi yang sampai saat ini kesulitan untuk mendapatkan air bersih dan belum memiliki ipal.
“Ucapan terima kasih kepada Balai Prasarana Permukiman yang sudah membantu dan mendampingi Kabupaten Pohuwato dalam kelengkapan dokumen RP2KP KPK, daerah kawasan kumuh Kabupaten Pohuwato yang kurang lebih 14 desa atau sekitar 40 dusun. Kalau dilihat dari luasan kawasan kumuh, rata-rata di atas 5 Ha sampai dengan 10 Ha dan sudah menjadi kewenangan provinsi dan pusat. Sekarang ini revisi Perda kumuh Kabupaten Pohuwato sementara dibahas ditingkat DPRD dan Insyaallah di bulan Agustus nanti akan ditetapkan sebelum berakhirnya massa jabatan Anggota DPRD periode 2019 -2024”,ungkap wabup.
Selaku pemerintah daerah, Wabup Suharsi berharap kiranya melalui Kepala Balai Prasarana Permukiman, dokumen yang telah diajukan bisa terupdate ke pusat agar bisa masuk pada RPJMN. Ia pun melanjutkan, dari data RTLH pembangunan rumh yang tidak layak huni dan yang dedlock di Kabupaten Pohuwato yang kurang lebih 15 ribu, dan yang sudah kita bangun 5.000 lebih rumah yang bersumber dari dana DAK, APBDP, serta APBD, dan sekarang sudah menjadi 9.000 lebih.
Disisi lain Wabup Suharsi juga menambahkan, menindaklanjuti bersama Kepala Bandara Panua Pohuwato bersama jajaran pimpinan OPD di Kantor Bandara, saat ini kebutuhan air bersih sangat dibutuhkan, sehingga butuh pengadaan jaringan pipa distribusi sepanjang 12 KM dan perbaikan IPA di Kecamatan Randangan dengan kapasitas 5 L/D dan pembuatan jembatan penyeberangan pipa di sungai Randangan.
Sementara itu, Ka Balai Normansjah Wartabone, menjelaskan armada mobil lumpur tinja sebagaimana yang telah diusulkan saat ini telah kami teruskan ke Kementerian dan tinggal menunggu realisasi melalui Kepres. Kemudian terkait dengan program air bersih, sebagai gambaran bahwa di Kecamatan Wanggarasi itu sesuai hasil observasi kami di lapangan bahwa selain dari kurangnya ketersediaan air baku, juga yang merupakan kendala lain adalah topografi yang ada di wilayah tersebut untuk mendapatkan sumber air baku yang sulit dijangkau, sehingganya ketika terjadi musim kemarau ketersediaan IPA sulit untuk dapat didistribusikan.
“Usulan Pemda Pohuwato untuk instalasi pengolahan air bersih di Bandara Panua saat ini dalam pengusulan dan diharapkan bahwa perluasan instalasi pengolahan air bersih tidak hanya terfokus pada kebutuhan bandara, namun juga diharapkan dapat menjangkau kebutuhan masyarakat yang ada diseputaran bandara. Karena dokumen usulan program telah diserahkan ke kami, maka kami akan menindalanjutinya ke tingkat kementerian dan mudah-mudahan dapat segera direalisasikan”,pungkas Ka Bala, Normansjah Wartabone.