
TATIYE.ID (GORONTALO) – AIDRAN (Australia – Indonesia Disability Research and Advocacy Network) Yang bekerjasama dengan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) sukses menggelar Diseminasi hasil penelitian Move It 2023 di TC Damhil UNG, Selasa (5/3/2024)
Kegiatan yang memiliki tujuan dalam rangka memfasilitasi dan meningkatkan akses pendidikan bagi penyandang Disabilitas tersebut turut di hadiri oleh sejumlah pejabat seperti Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Gorontalo, Wakil Rektor Universitas Negeri Gorontalo, Pimpinan Fakultas Ilmu Pendidikan UNG serta para petinggi lainnya.
Saat memberikan sambutan, Kepala Dinas Dikbud Provinsi Gorontalo, Rusli Wahjudewey Nusi menyampaikan pembangunan Gedung SLB baru, saat ini sangat penting dan mendesak, karena tercatat ada sekitar 4 ribu anak penyandang disabilitas yang tidak tertampung oleh SLB yang sudah ada.
“Dalam waktu dekat kami akan membuka satu SLB baru lagi, karena sekarang tercatat ada kurang lebih 4 ribu anak penyandang disabilitas yang tidak tertampung oleh SLB yang sudah ada,” ungkapnya.
Melalui program ini, Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan tersebut, mengharapkan akan adanya komitmen pengembangan kapasitas diri dalam hal penyiapan dan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai tenaga pendidik untuk siswa disabilitas.
Selain itu, pengembangan SLB baru ini, juga selaras dengan amanat Peraturan Daerah (Perda) tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang (PPHP) Disabilitas yang telah disahkan oleh DPRD Provinsi Gorontalo pada November 2023 lalu.
Bahkan lebih dari itu, Dinas Dikbud Provinsi Gorontalo akan mengawal dan merealisasikan apa yang telah diamanatkan oleh ketentuan Perda tersebut.
“Insya Allah realisasi dari Perda tersebut akan kami kawal pelaksanaannya demi terciptanya hak pendidikan yang setara, ekslusif dan bermutu yang setara,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Manajer Program Move It 2023 AIDRAN, Rahmatul Furqan menjelaskan, kegiatan ini sebagai promosi inklusi digital untuk penyandang disabilitas di Indonesia Timur khususnya Provinsi Gorontalo. Penelitian telah dilakukan mulai bulan Juli dan pengambilan data di lapangan pada bulan Oktober 2023 lalu.
“Desiminasi hasil dari temuan-temuan kita dilapangan untuk menyampaikan rekomendasi terkait isu pendidikan karena inklusi ini adalah isu yang sangat kompleks karena melibatkan berbagai sektor,” ujar Rahmatul Furqan.
Dalam penelitian tersebut pihak AIDRAN telah melibatkan peneliti-peneliti lokal, pendamping disabilitas sebagai bagian penelitinya. Penelitian ini juga memastikan prosedur etika dijalankan dengan benar agar tidak terjadi diskriminasi terhadap objek penelitiannya.



















