TATIYE.ID (KOTA GORONTALO) – Walikota Gorontalo, Marten Taha, membuka kegiatan Musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Hulonthalangi yang digelar pada Senin (19/2/2024), di Bandayo Lo Yiladia.
Saat membuka agenda tersebut, ada 7 hal yang di sampaikan oleh pimpinan daerah kota Gorontalo tersebut, Diantaranya terkait isu strategis yang menjadi tantangan bagi pihaknya dalam melaksanakan pembangunan daerah hingga di tahun 2025 nanti.
Pertama, adalah transformasi ekonomi berkelanjutan yang menurut Marten hal tersebut harus bisa menyesuaikan dengan keadaan dunia saat ini.
Selanjutnya yaitu penuntasan kemiskinan melalui perluasan lapangan usaha. Menurut Marten, jika ekonomi daerah meningkat, maka secara otomatis pendapatan masyarakat akan meningkat. Dampak dari hal ini, ucap dia, terjadinya perluasan lapangan usaha dan menurunnya angka pengangguran.
“Ekonomi sekarang sudah digital, UMKM yang merupakan basic kita dalam meningkatkan perekonomian di Kota Gorontalo”, ujar Marten.
Hal lain yang menjadi pembahasan ialah adanya Isu strategis yang berkaitan dengan akselerasi masyarakat yang cerdas dan sehat. Untuk mewujudkan hal ini, bagi Marten, pihaknya akan memberikan perhatian lebih pada bidang pendidikan dan kesehatan.
Isu strategis keempat, yakni mengenai peningkatan kualitas infrastruktur pembangunan. Walikota Gorontalo itu berpendapat, bahwa faktor instrumen yang menentukan pengembangan perekonomian adalah adanya peningkatan dan perluasan infrastruktur. Oleh karena itu, Marten tegaskan kualitas infrastruktur tetap menjadi perhatian di tahun anggaran 2025.
Selanjutnya, Isu strategis yang kelima yaitu terkait dengan pengelolaan sampah. Menurutnya, masyarakat bahkan pemerintah harus bisa mengelola sampah dengan baik untuk dapat menjaga kebersihan dan penataan lingkungan kota yang baik sehingga dapat meningkatkan perekonomian.
Isu strategis yang keenam yaitu, adanya optimalisasi tata kelola penataan ruang dalam pengembangan kawasan perkotaan serta yang terakhir yaitu adanya perubahan iklim yang tidak hanya menjadi persoalan daerah, namun juga menjadi persoalan dunia.
“7 isu strategis ini akan menjadi tantangan kedepan, sehingga harus ditangani secara terencana dan terpadu agar tahun 2025 kita sudah punya landasan pijak untuk bisa menyusun RPJMD 2025-2030 dan meneruskan yang sudah ada”, pungkasnya.