Dimana ada kemauan pasti
akan ada jalan. Mungkin kalimat bijak yang sering kita dengar tersebut pantas
disematkan kepada seorang pemuda Pohuwato, Syamsul H. Rahim.
Laporan, Goesland
Latarawe
Berpenghasilan tiga
juta rupiah perminggu, Syamsul H Rahim berhasil merubah sesuatu yang biasa
menjadi luar biasa. Adalah upiah karanji, salah satu songkok keranjang khas
gorontalo yang kini banyak digandrungi oleh masayarakat gorontalo, berhasil ia
ubah menjadi lebih menarik dalam bentuk tampilannya.
“Awalnya saya
coba-coba, tapi ternyata banyak disukai. Saya hanya menambahkan sedikit
sentuhan pada upiah karanji. Yang tadinya hanya biasa saja, saya rubah dengan
menambahkan tulisan di kedua sisinya. Hal ini menjadi lebih menarik dan banyak
disukai,†terang pria kelahiran 1992 ini.
Sentuhan kreatifitas
yang dimaksud adalah, biasanya kopiah keranjang diproduksi oleh pengrajin bentuknya
polos. Namun dengan ide dan kreatifitas Syamsul, maka dibuatlah tulisan yang
sesuai dengan selera pesanan konsumen.
Bekerjasama dengan
sejumlah masyarakat pengrajin upia karanji yang ada, pria yang akrab disapa sul
ini berhasil membuat masyarakat yang ada menjadi terberdayakan.
“Berangkat dari
sulitnya masyarakat pengrajin memasarkan hasil kerjainannya, saya mencoba untuk
bagaimana agar upiah karanji ini dapat dipasarkan dengan baik. Dan
alhamdulillah setelah saya ajak bekerjasama, kini mereka tidak lagi mengalami
kesulitan dalam memasarkan produknya, bahkan justru kewalahan karena permintaan
pasar yang sangat tinggi,†tambahnya.
Saat ini, Syamsul
sudah berhasil menjual produknya hingga ke luar daerah seperti Jakarta, Bogor
bahkan hingga Ternate. Ia pun berpesan agar pemuda saat ini harus lebih inovatif
dan kreatif. “Pintar saja tidaklah cukup, saat ini pemuda harus pintar-pintar.
Perkembangan tekhnologi sejatinya harus kita manfaatkan dengan baik. Jadilah
pemuda produktif yang bisa bermanfaat. harapan saya semoga Upiah Karanji ini
bisa mendunia,†tandas Syamsul.
Upiah Karanji
merupakan songkok keranjang yang dibuat dengan tangan (Hand Made). Di
Gorontalo, dahulunya upiah karanji hanya digunakan oleh kalangan tertentu.
Namun kini, songkok anyaman ini tengah banyak diminati oleh semua kalangan.
Bahkan saat ini, Pemerintah Provinsi Gorontalo mewajibkan seluruh ASN untuk
menggunakan Upiah Karanji saat masuk kantor.(*)