TATIYE.ID (GORONTALO) – Sebuah tim peneliti dari Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset (PKM-RE) Universitas Negeri Gorontalo telah berhasil melakukan analisis temuan endapan paleotsunami yang berpotensi mendukung upaya mitigasi bencana geologi di Kecamatan Kwandang, Provinsi Gorontalo, Selasa (16/10/2023).
Temuan ini menandai langkah maju dalam pemahaman bencana geologi dan pengurangan risiko di wilayah tersebut. Penelitian ini diajukan kepada Ditjen Dikti dalam program kreativitas mahasiswa dan berhasil mendapatkan pendanaan.
Kecamatan Kwandang, yang terletak di pesisir utara Gorontalo, sering kali menjadi pusat perhatian karena rentan terhadap bencana geologi, seperti gempa bumi dan tsunami. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa daerah utara Gorontalo menjadi tempat dari pertemuan 3 lempeng yang saling bertumbukan pada masa Neogen (Pasau, Tanauma, 2011). Seiring dengan peningkatan aktivitas seismik di wilayah tersebut, penelitian mengenai potensi paleotsunami dan periode ulang gempa bumi dapat memberikan pemahaman lebih mendalam tentang ancaman yang mungkin terjadi dan upaya mitigasi yang diperlukan.
Berdasarkan katalog gempa signifikan yang diterbitkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setidaknya terdapat enam kejadian gempa bumi merusak. Gempa bumi dan tsunami pernah terjadi di Gorontalo pada 17 November 2008. Gempa tersebut menimbulkan kerusakan bangunan (Setiyono, 2018). Hal ini menunjukkan bahwa kejadian gempa bumi terjadi tidak hanya sekali dan mempunyai potensi berulang di masa depan. Selain itu catatan kegempaan yang tersedia rentangnya kurang dari 100 tahun, sehingga tidak cukup untuk menggambarkan kondisi seismotektonik yang ada. Selain itu, tingkat seismik yang bisa saja menimbulkan tsunami besar pada masa lampau, namun bukti jejak tsunami secara geologi mengenai seberapa tinggi dan jauh inundasinya belum ada.
Berdasarkan hal tersebut di atas, pengetahuan tentang periode ulang gempa magnitudo besar yang memicu tsunami belum banyak diketahui. Oleh karena itu, Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pola spasial dan temporal kejadian gempa di Laut Sulawesi menggunakan data historis gempa serta menganalisis dampak tsunami yang pernah terjadi pada masa lampau melalui pemodelan geofisika dan survei geologi.
Tim PKM-RE dari Universitas Negeri Gorontalo, yang terdiri dari mahasiswa Teknik geologi Angkatan 2020 Tirsya Aygina Jaenet Mooduto, Fadhil Abdillah Ahmad, Mohamad Ashar Fitrayadi R.S Kodung, Ni Luh Ananda Pusvita Sari, Taufik Hidayansya dan dosen pembimbing Dr. Aang Panji Permana, S.T., M.T telah melakukan ekspedisi lapangan yang intensif di daerah sekitar Kecamatan Kwandang. Mereka telah mengumpulkan sampel endapan sedimen di lokasi yang diduga terkena dampak paleotsunami dalam sejarah geologis.
Dalam analisis awal mereka, tim peneliti berhasil mengidentifikasi lapisan yang diduga merupakan endapan yang dapat dihubungkan dengan kejadian paleotsunami di masa lalu.
Dengan menggunakan parameter seismotektonik dan analisis endapan sedimen, mereka dapat memperkirakan potensi skala dan frekuensi gempa kuat dan paleotsunami di wilayah ini.
Dr. Aang Panji Permana, S.T., M.T , dosen pembimbing tim PKM-RE, mengatakan temuan ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah bencana geologi di Kwandang.
“Ini adalah Langkah pertama dalam mengidentifikasi potensi ancaman dan merencanakan Langkah-langkah mitigasi yang sesuai. Penemuan endapan paleotsunami di Provinsi Gorontalo pertama kali ditemukan oleh tim ini sehingga ini dapat menjadi penemuan berharga bagi Provinsi Gorontalo,” jelasnya.
Tim PKM-RE dari Universitas Negeri Gorontalo, bekerja sama erat dengan Stasiun Geofisika Gorontalo dalam upaya pengumpulan data dan analisis. Hasan Arif Efendi, S.T, juga ikut berkontribusi dalam penelitian ini.
Beliau menyatakan kerja sama yang baik antara tim PKM-RE dan Stasiun Geofisika Gorontalo telah menghasilkan temuan yang sangat berharga dalam upaya mitigasi bencana geologi di Kwandang.
Pengambilan data kebencanaan juga dibantu oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Kabupaten Gorontalo Utara dan Badan Pencarian dan Pertolongan Kecamatan Kwandang.
Tim PKM-RE berencana untuk terus berkolaborasi dengan pihak berwenang dan pemangku kepentingan lokal untuk menyebarkan temuan mereka dan mendukung inisiatif mitigasi bencana yang lebih efektif di Kecamatan Kwandang. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah paleotsunami di wilayah ini, diharapkan dapat ditemukan strategi mitigasi yang lebih canggih dan berkelanjutan.
Penelitian ini adalah contoh nyata dari peran penting perguruan tinggi dalam mendukung pemahaman dan mitigasi bencana di wilayah yang rentan. Universitas Negeri Gorontalo berkomitmen untuk terus berkontribusi pada upaya perlindungan masyarakat dan lingkungan sekitarnya, terutama dalam menghadapi ancaman bencana geologi yang kompleks.