TATIYE.ID– Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Gorontalo menetapkan 5 Desa yang akan dijadikan pilot projects kampung pengawasan partisipatif.
Hal tersebut Anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo Lismawy Ibrahim menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Strategi dan kebijakan partisipasi masyarakat yang diselenggarakan oleh Bawaslu RI pada tanggal 27 Februari s.d 1 Maret 2023 di Hotel Savero Style Bogor.
Lismawy mengatakan, isu krusial dalam strategi pengawasan partisipatif adalah kesadaran politik warga, pengawasan pemilu secara mandri oleh warga, inisiatif warga untuk ikut mengawasi pemilu, kolaborasi Bawaslu, inovasi dan akses dalam pengawasan pemilu.
” Gerakan sosial dalam mendukung terlaksananya pengawasan partisipasitf dapat terlaksana dengan adanya kader pengawas partisipatif, forum warga, pojok pengawasan, kampung pengawasan, komunitas digital “Jarimu Awasi Pemilu” serta membangun kerjasama dengan perguruan tinggi dalam hal program magang merdeka belajar , KKN, Kuliah Umum” ungkapnya.
Srikandi sekaligus mantan Ketua Bawaslu Kota Gorontalo tersebut menyampaikan bahwa Bawaslu Provinsi Gorontalo dalam mengimplementasi pengawasan partisipatif akan membentuk kampung pengawasan.
“Adapun sebagai langkah awal Bawaslu Provinsi Gorontalo telah menetapkan desa-desa yang akan menjadi pilot projek untuk kampung pengawasan partisipatif di wilayah Propinsi Gorontalo” jelasnya.
Desa-desa yang akan menjadi pilot project tersebut tersebar di 5 kabupaten yaitu Desa Dulamayo Barat, Desa Suka Makmur, Desa Dudepo, Desa Sari Tani dan Desa Pancakarsa II, imbuhnya.
Harapan kami kiranya desa-desa tersebut memberikan stimulus ataupun inspirasi bagi desa lainnya untuk membangun masyarakatnya yang peduli dalam mewujudkan demokrasi yang berkwalitas dan berintegritas.