GORONTALO (TC) – Reaksi keras kader Golkar terhadap penggalan video pernyataan Rahmat Gobel yang menyebut bahwa Ketua DPD I Golkar Gorontalo, Rusli Habibie adalah penipu, dinilai sebagai bentuk pembelaan terhadap pimpinan. Apalagi penghinaan tersebut bukan saja melukai kader Golkar, tapi juga menyakiti hati rakyat Gorontalo. Karena Rusli Habibie adalah seorang Gubernur di provinsi ini.
Disisi lain, salah satu kader Partai Golkar, Ghalieb Lahidjun juga menilai, kader Nasdem seperti meludah ke wajah sendiri, terkait klarifikasi bocornya video percakapan Rachmat Gobel yang penggalan kalimatnya menghina Rusli Habibie.
Apa buktinya ? Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Gorontalo ini pun mengurai penilaiannya. Mulai dari pernyataan Media Center Nasdem dalam konferensi pers yang isinya menyayangkan bocornya video percakapan itu, dan kemudian menyalahkan orang luar.
“ya yang sebarkan video ke pihak luar siapa?, kan pasti orang dalam, la kenapa kita yang disalahkan bahkan sampai dituduh macam-macamâ€Â, ungkap Ghalieb, dalam rilis resminya ke media.
Padahal kata Ghalieb, dalam pernyataan sebelumnya, Ghalieb justru sempat meragukan kebenaran Rachmad Gobel bisa mengeluarkan kata kata sekasar itu. Anehnya, lewat klarifikasi Nasdem secara tersirat justru membenarkan video percakapan itu. “Yang paling membingungkan adalah, kenapa justru statement saya yang disalahkan,” ujarnya
Dan perlu dicatat, pernyataan keras yang dilontarkan kader kader Golkar, hanyalah bentuk reaksi atas hinaan yang dilontarkan Rachmad Gobel kepada Rusli Habibie yang notabene adalah ketua Golkar sekaligus Gubernur yang merupakan representasi rakyat Gorontalo.
“Sebagai manusia kita punya hak untuk membela diri ketika dihina, kalau berani berbuat, yaa..harus berani juga bertanggung jawab,” imbuh Caleg Deprov ini.
Terakhir Ghalieb mengingatkan, dalam waktu yang tinggal tersisa beberapa hari lagi jelang pencoblosan 17 April, baiknya kader kader Nasdem fokus untuk merebut suara di parlemen dan memenangkan capres cawapres yang diusung.
Khusus Rachmad Gobel kata Ghalieb, sebaiknya diperjelas lagi tujuan politiknya, apakah mau tetap merebut 1 kursi ke DPR RI, atau hanya ingin fokus melawan Rusli Habibie saja. “Kalau saya sih sebagai kader Golkar terserah apa maunya beliau saja†pungkas Ghalieb datar. (*)