TATIYE.ID (POHUWATO) – Nasabah BRI asal Desa Soginti, Kecamatan Paguat mengalami kejadian nahas, hal yang paling menakutkan bagi seorang nasabah antara lain adalah berkurangnya saldo tanpa sepengetahuan nasabah.
Kejadian ini dialami salah satu nasabah BRI, Rifki Usman. Terheran pasca mengetahui saldo di rekening pribadinya raib.
Ia mengakui, awalnya ia menerima pesan singkat WhatsApp dari oknum yang mengaku petugas BRI, Selasa 25 Oktober 2022. Celakanya, saldonya raib sejumlah 650.000 rupiah.
“Tiba-tiba saldonya terkuras. Nominalnya 650.000 rupiah. Sudah dilaporkan ke pihak bank,” kata Rifki Usman, Jumat (28/10/2022).
Rifki mengatakan bahwa kejadian serupa juga dialami oleh warga di desanya. Nominal kerugian pun beragam. Bahkan kejadian itu ingin dilaporkan ke polisi dengan harapan mendapatkan tindaklanjut. Ia juga mempertanyakan data dirinya sebagai nasabah BRI diketahui oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
“Harapan ini ditindaklanjuti serius. Bagaimana data kami bocor kemana-mana,” imbuhnya..
Kejadian serupa juga di alami oleh Masna, warga desa Soginti kecamatan Paguat. Kejadian tersebut menurutnya telah berlangsung sekitar bulan Mei lalu. Namun ia tidak mempersoalkan kejadian tersebut sebab sudah dikonsultasikan di pihak BRI Marisa.
“Pernah kejadian, tapi sudah ganti buku rekening. Kami tidak masalah, sudah iklhas,” kata Masna singkat.
Keluhan ini ditanggapi manager operasional BRI Cabang Marisa Vicky Salam. Ia mengatakan bahwa belakangan ini penipuan yang mengatasnamakan perusahaan perbankan marak terjadi. Tidak sedikit yang menjadi korban atas modus tersebut.
“Yang mengatasnamakan BRI atau bank lain banyak. Modus penipuan perubahan biaya, 6.500 menjadi 150 ribu per tahun, entah brosur dari mana dicetak. Digiring nasabah untuk nanti bisa klik akun yang mereka akalin. Ada penawaran agen BRIlink,” ujar Vicky Salam.
Vicky mengingatkan nasabah untuk waspada. Dia meyakinkan nasabah bahwa tidak sembarangan membalas pesan yang mengatasnamakan perusahaan bank. Disamping itu, edukasi ke nasabah juga terus dimaksimalkan.
“Akun-akun palsu marak terjadi bukan BRI saja. Kepada semua nasabah BRI itu kita informasikan terus, edukasi untuk waspada,” tandasnya.