TATIYE.ID (BONEBOL) – Persoalan aktivitas pertambangan batu hitam yang beroperasi di Kabupaten Bone Bolango seakan tak ada habisnya.
Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Lingkungan (AMPL) terus menyoroti hal itu dengan mendatangi Parlemen Tilongkabila dan melakukan unjuk rasa, Senin (15/11/2021)
Mereka menilai, pemerintah daerah tidak serius dalam menangani permasalahan yang sampai sekarang ini belum mendapatkan titik terang.
“Kami meminta pemerintah daerah segera mengambil sikap tegas dalam menindaklanjuti persoalan ini. Pasalnya, aktivitas pertambangan batu hitam sudah sangat meresahkan masyarakat” tegas Koordinator Aksi, Ardin Bataweya dalam orasinya, Senin (15/11/2021)
Ardin pun memastikan akan terus mengawal persoalan ini hingga tuntas. Pasalnya mereka menduga, bahwa aktivitas tersebut banyak menemukan kejanggalan. Baik dari legalitas, izin bahkan sampai pada mafia-mafia yang mengeruk keuntungan dari hasil pertambangan.
“Gerakan kami ini adalah semata-mata untuk masyarakat. Jangan sampai persoalan ini dapat menggangu stabilitas alam yang nantinya bisa berdampak pada masyarakat itu sendiri ,,,”
“Kami juga meminta kepada pihak DPRD untuk melakukan RDP dengan mengundang pihak-pihak terkait” katanya.
Sementara itu, Anggota DPRD yang diwakili oleh Amran Mustafa, Kennedy Maele dan Nurdin Wartabone menerima aspirasi dan mengajak massa aksi tersebut untuk berdiskusi di dalam ruang sidang.
“Aspirasi ini kami terima, dan akan dilaporkan ke pimpinan. Terkait kapan dijadwalkan RDP tersebut, kami masih menunggu info selanjutnya dari pimpinan” pungkas Amran Mustapa dihadapan massa aksi. (**)