TATIYE.ID (PEMKOT) – Upaya pemerintah untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di Kota Gorontalo patut diapresiasi.
Pasalnya, beberapa hari belakangan ini, jumlah kasus Covid-19 mengalami penurunan. Sehingga Kota Gorontalo termasuk salah satu daerah penularan komunitas terendah.
Buktinya, sudah ada 3 kecamatan yang masuk dalam zona Hijau. Yakni Kota Barat, Sipatana, dan Dungingi. Sementara 6 kecamatan lainnya, berada dalam zona kuning. Dan tinggal 1 kecamatan saja yang masih berada di zona orange, yakni Kecamatan Kota Selatan.
Tentunya, apa yang dilakukan oleh pemerintah Kota Gorontalo dibawah kepemimpinan Wali Kota Marten A. Taha, tak lepas berkat kerja sama dari semua pihak.
Berbagai strategi pencegahannya pun telah diupayakan semaksimal mungkin, untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
Dalam arahannya, Wali Kota Gorontalo Marten A. Taha mengajak semua pihak untuk mengimplementasikan instruksi Mendagri Nomor 3 Tahun 2021, tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan pembentukan posko penanganan Covid-19 di kelurahan.
Itu dikatakannya saat membuka FGD pembentukan Kelurahan Tangguh Covid-19, di Grand Q Hotel, Kamis 04/03/2021.
“FGD ini sangat penting dan strategis dilakukan untuk mengimplementasikan instruksi Mendagri tentang PPKM dan pembentukan posko penanganan Covid-19,” ujarnya.
Disamping itu, wali kota dua periode mengintruksikan kepada camat dan lurah agar terlibat dan berperan aktif mensukseskan kegiatan yang dimaksud. Karena semua kegiatan itu kata dia didanai dengan anggaran yang tidak sedikit.
“Untuk camat sendiri diharapkan dapat membentuk posko, mensupervisi posko, analisis laporan posko kelurahan secara periodik, serta rutin melakukan patroli bersama Forkopimcam…”
“Dan untuk Lurah lebih kepada teknis penerapan Protkes, pembiayaan operasional posko kelurahan, dan dapat melaporkan hasil kegiatan secara berjenjang,” tutupnya. (*)