TATIYE.ID – Pembukaan rangakaian kegiatan dalam rangka memperingi Hari Purbakal ke-108 tahun 2021 di Provinsi Gorontalo berlangsung sederhana namun ragam akan berbagai lomba.
Dengan mengusung tema belajar bersama di museum dan lomba olahraga tradisional, Dikbudpora Provinsi Gorontalo melalui UPT. Museum Purbakala bekerjasama dengan bidang pemuda dan olahraga, seksie olahraga tradisional menyelenggarakan belajar dan lomba di museum yang dimulai pada 14 hingga 22 Juni 2021.
Kegiatan yang diperuntukkan kepada siswa SMA/SMK sederajat se provinsi Gorontalo itu dibuka langsung sekertaris daerah (Sekda) Provinsi Gorontalo, Darda Daraba, M.Si tidak tanggung-tanggung ada 11 item. Mulai belajar bersama Membuat Upiya Karanji, membuat jalamba, melukis koleksi museum, membuat makanan khas tiliaya, sulaman karawo, dan beladiri langga. Ada juga lomba olahraga tradisional seperti tarik tambang, egrang, hadang dan terompah.
“kegiatan seperti olahraga dan budaya tidak boleh kalah dengan situasi pandemi Covid seperti ini. Makanya kita harus menginisiasi kegiatan seni budaya dan olahraga agar tidak boleh sirna ditengah pandemi Covid, sehingga saat ini kami menginisiasi untuk kembali menanamkan jiwa dan semangat kaula muda untuk bersama-sama para siswa mengenal peninggalan-peninggalan maupun warisan dari leluhur kita dengan belajar membuat upiya karanji, membuat makanan khas Gorontalo tiliaya, melatih siswa untuk sulaman karawo membuat juga jalanba sebagai bentuk warisan budaya leluhur kita yang harus tetap dikenal,” ungkap Kadis Dikbudpora Provinsi Gorontalo, Wahyudin R. Katili saat diwawancarai tatiye.id, Senin (14/6/2021).
Ditambahkan Kadis Dikbupora Provinsi Gorontalo, dengan kegiatan ini insya Allah diharapkan para siswa bisa mengenal keragaman budaya dan olahraga daerah. Misalnya bagaimana membuat kerajinan warisan daerah juga olahraga-olahraga tradisional. Selain itu, target kedepan bagaimana antara olahraga, budaya dan wisata menjadi sebuah kesatuan yang saling menunjang dalam mempromosikan Gorontalo lebih luas lagi kedepannya.
“Saat ini wisata tidak hanya mengandalkan kepada sarana dan prasarana infrastruktur, tapi sekarang berkembang ada wisata minat khusus. Wisata minat khusus ini lebih kepada bagaimana para pendatang dapat menyaksikan dan menikmati sajian khas tradisional maupun hal-hal yang sifatnya unik yang ada di Gorontalo,” beber Kadis Dikbudpora.
Terkait pelaksanaan kegiatan di hari purbakala ini, Kadis Dikbudpora Provinsi Gorontalo menegaskan bahwa protokol kesehatan menjadi syarat utama bagi para peserta.
“Setiap lomba kita perketat pesertanya hanya 25 orang saja. Kemudian setiap peserta wajib menjalani pemeriksaan rapied test sebbelum memasuki area pelaksanaan lomba. Bahkan untuk memberikan kesempatan bagi para penonton yang ingin menyaksikan jalannya lomba, kami menyiarkan live streaming sehingga melalui media sosial YouTube dan Facebook,” jelasnya.
“dengan live streaming ya kami berharap ini dapat mensiasati agar seni dan budaya olahraga tidak boleh mati di zaman pandemi Covid,” tambahnya. (*)