Warga Desa Owalanga Sentil Tagline NDH: Dua Kali Lebih Baik Atau Lebih Menyiksa

TATIYE.ID (KABGOR) – Muak dengan janji Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo, warga Desa Owalanga, Kecamatan Bongomeme pertanyakan tagline pasangan Nelson-Hendra “dua kali lebih baik atau dua kali lebih menyengsarakan”

Ismail Pomalango (46) warga Dusun Owalanga Timur, kepada tatiye.id mengungkapkan kekesalannya dimana dari periode pertama Bupati Nelson hanya mengumbar janji dan tidak pernah menepatinya.

“Bupati saat mau maju pilkada pada periode pertama sempat berjanji akan memperbaiki jalan di desa kami, namun sampai dengan masa jabatan di periode pertama habis jalan tidak diperbaiki,” ungkapnya.

Lanjutnya, pada kampanye 2019 kemarin pun beliau berjanji akan memperbaiki jalan kami, namun tidak sampai dengan saat ini.

“Dua kali lebih baik atau dua kali lebih menyiksa?” tanya Ismail atau yang akrab disapa Kak Pedi.

Di luar dari kepentingan politik para pejabat, kami masyarakat yang berada di kalangan bawah sangat berharap pada pemerintah daerah untuk bisa melihat keluhan kami masyarakat.

“Keluh kami dan harapan kami pada pemerintah, mohon diperbaiki jalan yang ada di desa kami, insyaallah kebutuhan sehari-hari kami masi bisa penuhi, namun untuk jalan mohon pak bupati dan pak wabup bisa memperbaiki,” harapnya.

Senada dengan Ismail, Sriyanti Yunus (43) Warga Dusun Owalanga Barat menagih janji Bupati Nelson serta tagline pasangan Nelson-Hendra yang dua kali lebih baik.

“Hanya janji, tapi tidak bisa ditepati, jika jalan begini trus darimana dua kali lebih baik, darimana masyarakat mau maju, yang ada hanya lebih tertinggal,” cetus Sri.

Tidak hanya dari kalangan orang tua saja yang berharap agar jalan di Desa Owalanga diperbaiki namun kalangan anak sekolah pun menaruh harapan besar pada pemerintah daerah.

Yuli Pakaya (16), Warga Dusun Owalanga Timur mewakili 81 siswa yang ada di Desa Owalanga, akses jalan yang membuat pendidikan warga di desa owalanga terganggu.

“Saya hampir setiap hari terlambat, ketinggalan mata pelajaran pada jam pertama, dan bisa masuk pada jam berikutnya,” ungkap Yuli yang saat ini sebagai Siswa Madrasah Aliyah Bongohulawa Kecamatan Bongomeme.

Menuntut ilmu di Desa tetangga Yuli mengaku keterlambatannya ke sekolah tak lain karena akses jalan yang sangat tidak mendukung.

“Mo ka sekolah berangkat jam 6 pun tetap mo terlambat, jalan tidak ta aspal baru depe lobang basar-basar, mo lewat musti ba antri jadi pasti mo terlambat,” ungkapnya.

“Karena di sini banyak yang sekolah jadi mohon jalannya diperbaiki, supaya potensi siswa untuk putus sekolah tidak ada” tandasnya

Sementara itu, Kepala Desa Owalanga, Rusdiyanto Kule saat ditemui oleh tatiye.id di rumahnya mengatakan upaya pemerintah untuk memperjuangkan jalan ini sudah tidak terhitung lagi.

“Yang terbaru pada musrenbang kemarin, untuk desa owalanga prioritas jalan, mengingat itu akses satu-satunya oleh masyarakat untuk kejalan raya, berikut karena 95 persen warga sini sebagi petani, maka akses ini sangatlah penting,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rusdi mengatakan langkah berikut dari Pemerintah Desa Owalanga yaitu sudah memasukan proposal sama Bupati, Dinas PU, dan Bapeda, jadi tinggal menunggu konfirmasi kembali.

Diluar dari kritikan masyarakat kepada Pemda Kabgor, pemerintah desa yang berada pada pemerintahan paling bawah mengharapkan yang terbaik untuk masyarakat.

“InsyaAllah dengan adanya tagline dua kali lebih baik, jalan Desa Owalanga akan diperhatikan oleh pemerintah daerah,” tandas Rusdi.

Desa Owalanga sendiri memiliki penduduk 869 jiwa, yang rata-rata didominasi oleh petani dan pedagang.

Exit mobile version