
TATIYE.ID (KOTA GORONTALO) – Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi dan UKM Kota Gorontalo menggelar kegiatan May Day Fiesta tahun 2023, Jumat (26/5/2023) yang menjadi kegiatan penting bagi buruh.
Sebab, menjadi wadah bagi seluruh buruh berdialog dengan Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, baik tentang isu buruh yang terus berkembang, serta sejumlah persoalan buruh yang dicarikan solusinya bersama.
Menariknya, pada kegiatan tersebut Wali Kota Gorontalo disebut Bapak Buruh oleh kaum buruh, karena dinilai terus memberikan perhatian dan memperjuangkan hak-hak buruh.
Seperti dikatakan Ketua serikat pekerja TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat) Kecamatan Anggrek, Pelabuhan Anggrek Kabupaten Gorut, Alfajrin Ahmad, hanya Marten Taha yang selalu memperhatikan buruh di Provinsi Gorontalo.
“Kami sangat bangga memiliki Bapak Buruh seperti Pak Marten Taha, dan beliau adalah Bapak Buruh Provinsi Gorontalo. Sebab, hanya beliau yang selalu memperhatikan buruh di Provinsi Gorontalo. Bahkan sampai dengan saat ini Pak Marten masih konsisten bersama buruh, merayakan hari raya buruh yakni May Day,” ujarnya.
Kegiatan yang dirangkaikan dengan bagi-bagi hadiah oleh Pemerintah Kota Gorontalo, juga dihadiri seluruh pimpinan baik BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, APINDO, Tripartid dan pimpinan perusahaan.
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha jelaskan, May Day sudah ditetapkan sebagai hari libur nasional, karena buruh menjadi komponen sangat penting dan strategis serta urgen di tengah-tengah pelaksanaan pembangunan.
“Faktor tenaga kerja itu adalah faktor produksi yang paling vital yang paling penting dan strategi di dalam mengembangkan produksi. Sebab di dalam kehidupan kita memproduksi barang dan jasa di dalam mengembangkan perekonomian, agar bangsa dan negara serta manusia yang hidup di Republik ini bisa hidup layak. Maka ekonomi harus didorong untuk maju, dan mendorong ekonomi harus meningkatkan produktivitas dan memproduksi barang serta jasa kita membutuhkan faktor-faktor produksi. Dan salah satu faktor produksi yang paling vital organ penting dan strategis adalah tenaga kerja. Jadi kita mengenal ada beberapa yang disebut dengan faktor produksi yaitu minimal ada 4 kalau kita memproduksi barang dan jasa yaitu tanah modal Tenaga Kerja dan keahlian atau skill atau orang bilang sekarang entrepreneurship,” terangnya.
Tidak hanya itu tambah Marten, bahwa sehebat apapun teknologi dan pengetahuan keterampila yang dicapai, tetap faktor tenaga kerja masih memegang peran sangat penting.
“Karena semua teknologi itu digerakkan oleh manusia, bahkan manusia yang melahirkan gagasan serta konsep dalam rangka meningkatkan produktivitas. Oleh karena itu kita harus memberikan tempat yang terhormat sesuai dengan kedudukan harkat dan martabat, untuk buruh. Karena buruh bukan mesin, tetapi buruh adalah faktor tersendiri di dalam dunia produksi dalam memajukan perekonomian dan pembangunan bangsa maupun daerah,” ungakpanya.