TATIYE.ID (GORONTALO) – Cakupan vaksinasi di Provinsi Gorontalo khususnya bagi warga lanjut usia (lansia) masih cukup rendah. Hingga Juni 2021, capaiannya baru lima persen dari target 96.000 jiwa lansia yang harus divaksinasi.
“Saya minta jajaran kesehatan jangan hanya menunggu di puskesmas. Lakukan strategi jemput bola, datangi langsung RT/RW di mana ada lansia yang belum divaksin,” tegas Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim usai mengikuti rapat evaluasi vaksinasi COVID-19 tingkat nasional secara virtual di aula Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Senin (7/6/2021).
Idris menuturkan, peningkatan cakupan vaksinasi menjadi salah satu prioritas Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro utamanya bagi warga lansia.
Idris mengungkapkan, khusus vaksinasi untuk tenaga kesehatan di Gorontalo saat ini sudah mencapai 108 persen dan untuk petugas pelayanan publik capaiannya sekitar 90 persen.
Pada rapat evaluasi yang dipimpin oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, juga terungkap bahwa Gorontalo merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang tidak mengalami lonjakan kasus COVID-19. Indikator lonjakan tersebut terlihat dari jumlah tempat tidur di rumah sakit yang terpakai untuk perawatan pasien yang terpapar COVID-19.
“Keterpakaian tempat tidur di Gorontalo baru sekitar 30 persen, baik tempat tidur umum maupun untuk isolasi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Yana Yanti Suleman.
Berdasarkan data Gugus Tugas, jumlah kasus COVID-19 di Provinsi Gorontalo hingga 3 Juni 2021 sebanyak 5.511 jiwa. Dari jumlah itu sebanyak 5.272 jiwa sembuh, 172 jiwa meninggal dunia, dan 67 jiwa masih dalam perawatan. (Adv)