TATIYE.ID (GORONTALO) – Peta pertarungan Pemilihan Legislatif (Pileg) khususnya untuk perebutan 3 kursi di DPR RI, perlahan mulai terbaca siapa saja yang bakal turun berlaga.
Tiga nama petahana yang saat ini menghuni kursi Senayan, hampir pasti bakal turun bertarung lagi. Rahmat Gobel dan Elnino Mohi, masih menjadi unggulan teratas daftar caleg DPR RI dari partai Nasdem dan Gerindra. Hanya petahana dari Partai Golkar saja yang kemungkinan bakal bertukar nama, dimana Ketua DPD Partai Golkar Gorontalo, Rusli Habibie bakal diplot mengisi daftar Caleg, menggantikan posisi sang istri, Idah Syahidah.
Belakangan, dua nama yang layak diperhitungkan mulai ramai dibicarakan publik, bakal menjadi pesaing utama petahana. Keduanya adalah Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin dan Senator DPD RI dua periode, KH. Abdurrahman Abubakar Bahmid, LC.
Indra Yasin yang beberapa waktu lalu menyatakan diri bergabung dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diprediksi bakal jadi kandidat paling berpeluang merebut kursi Senayan, karena bakal meraup suara signifikan di dua daerah yakni Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara.
Dua daerah tersebut bakal jadi lumbung suara Indra karena Kabgor merupakan kandang PPP, sementara Gorut adalah kandang Indra. Dan di 4 wilayah lainnya, Indra cukup mengandalkan massa tradisional PPP yang ada di masing-masing daerah.
Sementara sosok fenomenal di pentas politik Gorontalo, KH Abdurrahman Abubakar Bahmid tak bisa dipandang sebelah mata. Track record kiprah politik pria yang akrab disapa Ustadz Bahmid ini menunjukkan grafik positif, dimana di setiap momentum Politik yang diikutinya terlihat peningkatan elektabilitas yang sangat signifikan.
Politisi muda nan enerjik ini, sudah menembus level DPRD Provinsi Gorontalo tahun 2009 saat belum berusia 30 tahun. Tahun 2014, Ustadz Bahmid sukses meraih kepercayaan publik ketika bertarung di DPD RI. Lalu tahun 2019 kembali meraih kursi DPD RI untuk kedua kalinya dengan perolehan suara hampir tiga lipat dari perolehan suara tahun 2014.
Raihan elektabilitas di atas 100 ribu tahun 2019 ini, sepertinya bakal menjadi modal penting bagi Ustadz Bahmid sehingga percaya diri masuk dalam bursa kandidat Caleg DPR RI tahun 2024 apalagi PKS sebagai kenderaan politik Ustadz Bahmid dikenal memiliki pasukan militan dalam mengusung kandidat jagoannya. “Kalau Ustadz Bahmid benar-benar bertarung di DPR RI, maka kami para kader PKS akan makin bersemangat memperjuangkan beliau. Karena Ustadz Bahmid adalah figur paling berpengaruh di kalangan kader, ” Ujar salah satu kader PKS Gorontalo.
Ustadz Bahmid juga bakal meraup dukungan dari kalangan tokoh-tokoh agama Gorontalo karena posisinya sebagai Ketua MUI Provinsi Gorontalo yang sudah dua periode diamanahkan kepadanya. Bisa dibilang, Satu-satunya kandidat yang berlabel Ulama pada pertarungan DPR RI di Pileg 2024 nanti hanyalah Ustadz Bahmid. Sementara Gorontalo adalah daerah yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan sangat menghormati keberadaan para Ulama.
Label Grup Neraka tampaknya bakal disematkan pada pentas pertarungan DPR RI pada Pileg tahun 2024 mendatang. Pasalnya, selain 5 figur di atas, masih ada nama-nama mentereng di pentas politik Gorontalo yang diprediksi bakal turun bertarung. Sebut saja politisi Partai Golkar yang kini dipercaya menjadi Duta Besar RI untuk Bosnia-Herzegovina, Roem Kono. Sejumlah kalangan menyebut bahwa Roem Kono dipastikan masuk daftar Caleg DPR RI dari partai Golkar mendampingi Rusli Habibie. (*)