TATIYE.ID (BONEBOL) – Anggota DPRD Bone Bolango, Usman Hulopi menegaskan, pemerintah daerah harus mempertimbangkan dan perlu memperhatikan beberapa poin penting dalam menetapkan nama-nama jalan yang akan digunakan di daerah.
Selain harus memasukan usulan ke pihak legislatif, pemerintah daerah juga dapat melakukan kajian dengan melibatkan tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda dan pihak terkait lainnya.
“Hal inilah yang harus diperhatikan oleh pemerintah daerah. Jangan hanya memutuskan pemberian nama jalan secara sepihak tanpa melibatkan tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan pihak terkait lainnya” ujarnya, Senin (19/07/2021)
Dari delapan nama jalan yang telah diresmikan Bupati Hamim Pou, ada satu nama yang dinilai perlu dikaji dan di rumuskan bersama, yakni Jalan Jayapura. Pihaknya pun kata dia tidak mempermasalahkan nama tersebut, asalkan harus ada persetujuan bersama.
“Berdasarkan informasi yang kami terima, bahwa pemberian nama jalan Jayapura ini dikarenakan adanya kolaborasi antar para gender Jayapura dengan putra Bone Bolango. Menurut hemat kami pemberian nama jalan ini tidak jadi masalah, hanya saja harus ada persetujuan bersama,,,”
“Kami sadari Wabup Merlan Uloli sebelumnya pernah mengabdi di tanah Papua. Namun setidaknya sebagai putri terbaik daerah, Wabub Merlan harus mendesain pembangunan daerah ini lebih baik kedepan. Bukan hanya memikirkan kolaborasi antar gender yang kemudian lahirlah Jalan Jayapura” tegasnya.
Politisi PAN menyarankan agar penamaan jalan tersebut alangkah baiknya diambil dari nama putra dan putri asli daerah yang telah banyak berbuat untuk Kabupaten Bone Bolango.
“Begitu banyak nama putra dan putri daerah yang sudah tiada yang sebelumnya pernah berbuat baik untuk daerah ini. Alangkah baiknya nama mereka lah yang digunakan sebagai nama jalan di Kabupaten Bone Bolango. Salah satunya putra bungsu pahlawan nasional Nani Wartabone yakni Yos Wartabone” tandasnya. (**)