Tingkatkan Skill Publik Speaking, Poltekkes Kemenkes Gorontalo Hadirkan Ronal Hutagalung

Ronal Hutagalung saat memberikan materi publik speaking di Poltekkes Kemenkes Gorontalo, (foto dok).

TATIYE.ID (GORONTALO) – Dalam rangka meningkatkan keterampilan public speaking dan konseling bagi mahasiswa, jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo menyelenggarakan kuliah dosen tamu dengan menghadirkan trainer nasional Ronal Hutagalung, Selasa (28/5/2024) bertempat di Aula Poltekkes Kemenkes Gorontalo.

Tentunya tak heran, kampus kesehatan di Gorontalo itu mengundang Ronal sebagai dosen tamu. Sedikit tentang Ronal Hutagalung, ia memiliki pengalaman memberikan pelatihan sejak 2006 membuat Ronal memiliki ‘jam terbang’ yang tidak sedikit.

Belum lagi, selain sebagai seorang Master Practitioner of Neuro Linguistic Programming dari NLP Society (Orlando, USA), ia juga merupakan seorang penulis. Tercatat terdapat 6 buku pengembangan diri yang telah ditulisnya, salah satunya berjudul “Ternyata Berprestasi itu Mudah” yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka.

Dalam kegiatan yang diikuti mahasiswa semester IV Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika, serta mahasiswa semester II Program Studi D3 Gizi itu, Ronal menekankan betapa pentingnya keterampilan dalam berkomunikasi.

Ronal Hutagalung bersama mahasiswa peserta publik speaking, (foto dok).

“Sepintar apapun seseorang, sehebat apapun keterampilan yang dimilikinya, jika ia tidak terampil dalam berkomunikasi, maka tidak ada yang tahu kalau ia pintar dan terampil. Keterampilan berkomunikasi secara efektif penting untuk dipelajari saat kalian ada di kampus,” tegas Ronal.

“Mahasiswa harus bisa menguasai public speaking, karena public speaking akan menjadi skill pembeda saat nanti kalian memasuki dunia kerja,” lanjutnya.

Dalam platihan ini para mahasiswa belajar tentang jenis komunikasi, bagaimana melakukan komunikasi efektif saat melakukan konseling, mengatasi gugup dan demam panggung, serta teknik dasar dalam melakukan public speaking.

“Keterampilan komunikasi efektif dan public speaking yang telah dipelajari, akan bisa mereka terapkan saat melakukan presentasi tugas kuliah, melakukan penyuluhan kesehatan di masyarakat, memberikan konseling, maupun advokasi Kesehatan,” tandas Ronal.

Exit mobile version