TATIYE.ID (KABGOR) – Ketua Umum Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK), Nelson Pomalingo bertekad mengembalikan kembali produksi minyak goreng.
“Saatnya kita bangkitkan kembali produksi minyak goreng yang terbuat dari kelapa. Apalagi, selain minyak kelapa, banyak produk itukan dari kelapa, seperti batok kelapa maupun sabut kelapa,” ujar Nelson kepada wartawan usai rapat Panitia Pembentukan Konsorsium Kelapa Indonesia (KKI), di Jakarta, Rabu (13/4/2022).
Menurut Nelson, kelangkaan dan mahalnya minyak goreng di tengah tengah masyarakat harusnya nenjadi perhatian pemerintah. Terlebih saat ini ada enam juta petani kelapa di seluruh Indonesia.
“Belum lagi tantangan dunia terkait krisis energi, krisis pangan dan Covid-19 menjadi momentum kebangkitan kelapa kita,” lanjut Nelson
Untuk membangkitkan lagi gairah industri kelapa secara nasional, maka Nelson bersama sejumlah elemen yang tergabung dalam asosiasi industri kelapa, asosiasi petani kelapa bersama KOPEK dan unsur pemerintah merintis pembentukan Konsorsium Kelapa Indonesia (KKI).
Panitia Pembentukan Konsorsium Kelapa Indonesia ini menurut Nelson saat ini jug atelah membentuk Tim 11 atau Tim Kerja untuk memaparkan hasil kajiannya yang dituangkan dalam draft Naskah Akademik dan Draft Peraturan Presiden dalam rangka percepatan Pembentukan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Berkelanjutan sebagai landasan hukum Asosiasi Kelapa melalui Konsorsium Kelapa Indonesia (KKI).
“Maka perlu adanya sinergitas dan penyatuan persepsi antara pemangku kepentingan baik dari Pemerintah, Pelaku Usaha dan Asosiasi Kelapa melalui KKI sebagai cikal bakal Otoritas Kelapa Indonesia yang merupakan model atau bentuk kerjasana pemerintah, swasta dan masyarakat (public private partnership),” ujar Nelon.
Nelson berharap bakal hadirnya Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa di Indonesia akan menjadikan komodoti kelapa benar-benar menjadi komoditas strategis nasional dan menjadi leading sector yang dapat memperbaiki ekonomi bangsa. Komoditi kelapa yang tersebar luas diseluruh nusantara, lanjut Nelson, peranannya semakin penting dalam perdagangan internasional.
“Tujuan dari penyusunan naskah akademis pembentukan Badan Otoritas Kelapa Indonesia yakni menjelaskan fungsi dan tujuannya agar BLU ini mampu menjalankan fungsi secara baik dengan mengikuti aturan-aturan mengenai tata kelola yang berlaku,” tandas Nelson.