Tanggapi Soal Kematian Bayi di Popayato, Begini Kata Dinas Kesehatan Pohuwato

Menaggapi dugaan meniggalnya Bayi karena kelalaian Tenaga Kesehatan (Nakes) yang ada di Puskesmas Kecamatan Popayato, Kaupaten Pohuwato. Dinas Kesehatan melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Heni Bakari memberikan tanggapan atas kejadian tersebut.

Kepada wartawan Tatiye.Id ia mengatakan, bayi tersebut masuk dalam kategori Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), sebab berat bayi saat itu dibawah 2,5 Kg yaitu hanya 2,4 Kg. Melihat kondisi anak itu sehat, dokter yang bertugas di Puskesmas Popayato memperbolehkan bayi tersebut pulang ke rumah.

“Ibu ini melahirkan Bayinya di Puskesmas, bayi ini masuk dalam kategori Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) karena beratnya dibawah 2,5 Kg, sementara itu ade hanya 2,4 Kg. Saat itu dokter di Puskesmas lihat itu anak sehat, karena saat itu tidak menangis, Dokter sudah perbolehkan pulang ke rumah,” kata Kabid

Berselang sembilan atau sepuluh hari berada di rumah, bayi itu kembali dibawa ke Puskesmas dan akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Bumi Panua karena mengalami masalah pada organ usus yang diduga akibat dari asupan makan.

Setelah dilakukan invetigasi, rupanya tim menemukan beberapa gejanggalan terkait asupan makan dan minum yang diberikan oleh orang tua, yang salah satunya adalah pemberian susu Formula yang tidak memakai air yang terlebih dulu dipanaskan.

“Setelah kami turun ke rumah langsung untuk melakukan investigasi ini, ini bayi sudah sempat mereka kasih makan, minum susu dengan air aqua yang tidak dipanaskan terlebih dahulu,” ujar Kabid Kesmas

Terakhir Dinas Kesehatan melalui Kabid Kesmas mengucapkan, turut berbelasungkawa atas meninggalnya bayi tersebut. Sebab, pada dasarnya tujuan utama pelayanan kesehatan tidak lain adalah membantu masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sebagaimana program Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato.

“Seluruh nakes juga ikut bersimpati dan empati atas peristiwa ini, krn tujuan utama pelayanan kesehatan itu tidak lain dan tidak bukan semata-mata hanyalah untuk menyelamatkan pasien.” Pungkasnya

Exit mobile version