TATIYE.ID – Kopi adalah salah satu komiditi yang saat ini menjadi primadona ditengah tengah masyarakat. Dengan cita rasa yang khas, kopi menjadi kebutuhan wajib beberapa kalangan. Dari yang muda, hingga yang tua.
Di Indonesia, terdapat berbagai macam jenis kopi yang ada. Sebut saja, kopi jenis robusta, dan kopi jenis arabika. Robusta dengan rasanya yang pahit, menjadi pilihan para penikmat kopi dengan campuran susu. Sementara kopi jenis arabika, juga tak kalah nikmat dengan rasanya yang asam menjadi pilihan para pecinta kopi dengan sajian single origin (SO). Tidak sedikit juga ada kopi yang diracik sedemikian rupa untuk menjadi minuman kekinian guna memenuhi kebutuhan kalangan milenial saat ini.
Dari kesimpulan diatas, bahwa komoditi yang satu ini jika kita lihat dari kacamata bisnis lebih menjanjikan. Ketimbang janji manis lelaki yang kaum hawa selalu percayai. Lucu juga ya, sudah beberapa kali termakan janji manis lelaki, masih saja percaya dengan omongan orang yang juga disebut sebagai ‘buaya’. Tapi ingat, tidak semua lelaki seperti itu. Contohnya saya.
Bisnis kopi ini terdapat dua pilihan untuk menjalankannya. Tentu kedua duanya juga memiliki keuntungan yang bervariasi. Salah satunya bisnis budidaya kopi.
Bisnis budidaya kopi nantinya lebih mengarah ke hulu. Iya, orang yang akan bermain dibisnis ini nantinya akan disebut sebagai petani kopi. Lantas apa keuntungan menjadi petani kopi?
Perlu diketahui, warkop, kedai, cafe, dan coffe shop, takkan pernah ada jika tidak ada petani kopi. Berkat mereka (petani kopi) masyarakat bisa merasakan ‘pahit dalam kenikmatan’
Dalam bisnis budidaya kopi ada beberapa yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
- Niat
Segala sesuatu jika tidak didasari dengan niat yang baik, akan sia sia. Perlu digaris bawahi, setiap bisnis selalu diawali dengan adanya niat, bukan modal. - Lahan
Dalam mempersiapkan lahan, tentu disini kita sudah membutuhkan modal. Dalam mempersiapkan lahan ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan seperti pemilihan lahan, kesesuaian lahan, pembukaan lahan, pengajiran, jarak tanam, lubang tanam, pemanfaatan lahan, pengendalian erosi, pembuatan teras bangku, pembuatan teras individu, pembuatan rorak, dan penanaman penaung. -
Bibit Kopi sesuai dengan varitas yang ditentukan.
Pemilihan varitas bibit kopi juga penting ketika memulai ini bisnis sesuai dengan kebutuhan masing masing. -
Pupuk
Setelah penanaman, perlakuan terhadap kopi juga harus diperhatikan. Perlakukan yang baik adalah dengan cara pemupukan setelah penanaman dengan jangka waktu dua minggu sekali. -
Perawatan
Selain pemberian pupuk ada juga perawatan kopi yang cukup penting yakni, pengaturan air, pembersihan gulma, pemangkasan tanaman, serta pemberantasan hama dan penyakit.
Jika ini dilakukan secara rutin, maka dalam kurun waktu 3 tahun kopi sudah berbuah, dan siap untuk dipanen. Setiap satu pohon kopi bisa menghasilkan 1,7 Kg green bean, bahkan ada juga yang menghasilkan 2,5 Kg sampai 3 Kg. Akan tetapi, jika perawatan kopi tidak maksimal hanya akan menghasilkan 2 ons/pohon.
Keuntungan bisnis budidaya kopi sangat menjanjikan. Lahan 1 hektare bisa kita tanami dengan 1600 pohon yang tentunya dengan jarak tanam 2,5 m x 2,5 m. Jadi jika dihitung 1600 pohon x 1,7 Kg = 2.720 Kg.
2.720 Kg x Rp. 120.000 (harga kopi/kg) = Rp. 326.400.000
Untuk lahan 1 hektare, kita bisa menghasilkan kurang lebih 300jt. Jadi, bagaimana tertarik untuk menjadi petani kopi?
Penulis: Risal Buhungo