Tak Ada yang Mengklaim, Sumanti Jual Mesin Cetak Limboto Expres

TATIYE.ID (KABGOR) – Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informasi Kabupaten Gorontalo, Sumanti Maku, diduga menjual mesin cetak Limboto expres belum lama ini.

Sumanti mengatakan hingga saat ini mesin tersebut tidak yang mengklaim itu milik siapa baik kelompok maupun individu. Karena hal tersebut Sumanti mengaku itu (mesin cetak) adalah milik dari Kominfo.

“Hingga kini belum ada yang mengakui mesin tersebut. Sebenarnya kalau menggunakan hukum de facto, ya semua barang yang ada di wilayah kita, itu milik kita. Sampai dengan ada kemudian ada orang yang mengatakan bahwa itu milik mereka,” ujar Sumanti ditemui awak media.

Mantan kepala BPBD itu menganggap bahwa apa yang ada di kantor di kantor tersebut adalah milik dari kominfo.

“Kantor kominfo ini gudangnya ada sisa-sisa penggalan besi dan tidak ada pemiliknya. Kita anggap ini milik kominfo,” lanjut Sumanti.

Sumanti menambahkan, sebelum menjual mesin tersebut, pihaknya telah melakukan konfirmasi ke badan aset Kabupaten Gorontalo. Dari hasil konfirmasi, bekas mesin cetak Limboto Expres tidak termasuk di aset.

“Karena lokasi itu akan segera dimanfaatkan untuk kegiatan kantor, maka kita memberi ruang kepada panitia pembangunan masjid untuk memanfaatkan sisa-sisa besi yang ada. Itu yang secara materiil bisa dimanfaatkan untuk pembangunan masjid,” terang Sumanti.

Lanjut Sumanti, setelah dicari pihak ketiga oleh panitia pembangunan masjid, terjual lah sisa-sisa besi dari bekas mesin cetak limboto express itu dan terjual kurang lebih Rp 9 juta.

“Semua hasil penjualan itu langsung dipegang, dikelola dan dimanfaatkan oleh panitia pembangunan masjid. Untuk pembangunan mesjid itu sendiri,” jelas Sumanti.

Dirinya pun kembali menegaskan, mesin cetak limboto expres tidak tercatat di bagian aset. Dan mesin itu sudah ada sejak ia masuk ke kantor kominfo.

” Yang jelas saya masuk di kantor ini mesin itu ada di situ dalam gudang. Tentang hak asal-usul mesin itu terinformasi itu adalah milik limboto expres. Yang sampai hari ini sudah tidak digunakan dan tidak beroperasi. Karena memang kondisi mesin sudah tidak layak digunakan dan sudah tercerai-berai tinggal penggalan-penggalannya saja,” tandasnya.

Exit mobile version