Tablig Akbar di Pohuwato Dihadiri Asisten Pribadi Gus Dur, Gus Muwafiq

TATIYE.ID (POHUWATO) – Pemda Pohuwato menggelar tablig akbar bersama majelis taklim se-Kabupaten Pohuwato. Kegiatan yang berlangsung di pelataran masjid agung baiturrahim Pohuwato menghadirkan penceramah K.H. Ahmad Muwafiq, Rabu (14/12/2022).

Hadir pada tablig akbar itu Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, Forkopimda Pohuwato, Anggota DPRD Pohuwato, para asisten, staf ahli bupati, pimpinan OPD bersama ASN di lingkungan Pemda Pohuwato, para camat, santri dan masyarakat Pohuwato.

Dalam sambutannya Bupati Saipul Mbuinga mengatakan bahwa sebuah kehormatan bagi masyarakat Kabupaten Pohuwato pada pisah sambut ini bisa dihadiri K.H. Ahmad Muwafiq atau lebih dikenal dengan panggilan Gus Muwafiq.

“Marhaban ahlan wasahlan kepada Gus Muwafiq, semoga senantiasa diberikan kesehatan, umur yang panjang dan senatiasa dalam lindungan Allah SWT,” ucap bupati.

Lanjut Saipul, hari ini merupakan hari istimewa bagi masyarakat Kabupaten Pohuwato karena acara tablig akbar dilaksanakan dalam rangka menyambut pisah sambut tahun miladiyah dari tahun 2022 ke tahun 2023 dan sekaligus menyongsong dua dasawarsa atau 20 tahun usia terbentuknya Kabupaten Pohuwato tercinta.

“Lebih istimewa lagi acara ini turut dihadiri oleh Gus Muwafiq ulama NU yang kharismatik dan sangat terkenal di seluruh pelosok tanah air, beliau sangat di kenal pernah mendampingi dan menjadi asisten pribadi Gus Dur saat menjadi Presiden Republik Indonesia. Semoga kehadiran beliau dapat menjadi momentum kebangkitan semangat beragama dan semakin kuatnya pemahaman dan pengamalan kita terhadap ajaran islam serta semakin eratnya persatuan dan kesatuan kita sebagai masyarakat yang cinta tanah air dan bangsa,” ujar Saipul.

Menurut Bupati Saipul, Gus Muwafiq dalam setiap cerahmahnya menyerukan betapa pentingnya nilai persatuan dan kesatuan dalam keragaman sebagai suatu bangsa, serta penerapan sikap toleransi dan moderasi dalam beragama. Maka hal ini sangat identik pula dengan kondisi masyarakat Pohuwato yang hetorogen namun tetap menjunjung tinggi persatuan serta hidup rukun dan damai dalam bingkai NKRI, sebagaimana semboyan nasionalisme warga Nahdiyin, hubbul wathon minal iman yang artinya cinta tanah air adalah sebagian dari pada iman.(Adv)

Exit mobile version