Spanduk Ustadz Bahmid Jadi Polemik, Pamitan atau Kampanye Terselubung

TATIYE.ID (GORONTALO) – Saat Gorontalo lagi marak dengan pembersihan alat peraga kampanye outdoor berupa baliho, spanduk dan sejenisnya, warga Kota Gorontalo tiba-tiba dikejutkan dengan kemunculan spanduk milik senator DPD RI, Abdurrahman Abubakar Bahmid atau yang lebih akrab disapa Ustadz Bahmid.

Ustadz Bahmid yang juga merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Gorontalo, memang diketahui sudah tidak lagi mendaftarkan dirinya di semua level kontestasi Pileg tahun 2024. Padahal kalau dirinya mendaftar lagi di DPD, peluang untuk terpilih lagi untuk periode ketiganya, tentu sangat terbuka lebar. Bahkan jika turun bertarung di DPR RI dari partai PKS, peluang Ustadz Bahmid juga tetap terbuka.

Soal spanduk Ustadz Bahmid yang terpasang di beberapa titik di Kota Gorontalo, tampaknya mulai jadi perbincangan sejumlah warga kota Gorontalo khususnya warga warkop. Pasalnya, jika dianggap sebagai ungkapan pamitan akan segera berakhirnya periode di DPD, menjadi kurang pas karena periode DPD masih ada 1 tahun lagi.

“Jadi ini spanduk belum bisa disebut sebagai spanduk pamitan, walaupun isinya permintaan maaf beliau sekaligus ucapan terima kasih atas kepercayaan masyarakat selama 2 periode di DPD. Kan masih ada 1 tahun lagi masa kerjanya,” ujar Zul, pengunjung Warkop Amal Kota Gorontalo.

Zul menambahkan, dirinya malah curiga spanduk Ustadz Bahmid ini termasuk dalam kampanye terselubung. Pasalnya, Ustadz Bahmid sendiri banyak didorong maju ke kontestasi Pilwako tahun depan.

Dihubungi terpisah, salah satu orang dekat Ustadz Bahmid, menyangkal jika spanduk tersebut dipersepsikan sebagai kampanye terselubung.

“Silahkan saja kalau ada yang mempersepsikan ini kampanye terselubung. Yang pasti dari kami, tujuan pemasangan spanduk ini adalah sebagai wujud ungkapan terima kasih beliau atas kepercayaan masyarakat selama 2 periode di DPD. Ini hanya persoalan beda persepsi saja to,” ungkap Akhzan. (***)

Exit mobile version