Soal Penggunaan Dana PEN, Erwin Ismail: Pemerintah Harus Memilih Mana yang Diprioritaskan

Rapat kerja antara Tim Badan Anggaran DPRD bersama Tim Anggara Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Gorontalo di ruang Dulohupa, Senin (5/4/2021) Foto: Firman.

TATIYE.ID (DEPROV) – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Erwin Ismail, meminta pemerintah untuk lebih memprioritaskan program yang akan dijalankan melaui dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Hal itu ia ungkapkan usai mengikuti rapat kerja antara tim Badan Anggaran (Banggar) DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Gorontalo di Ruang Dulohupa, Senin (5/4/2021).

“Pemerintah hendaklah memilah dan memilih lagi mana yang menjadi program-program prioritas, sehingga anggaran yang sebesar Rp733 miliar itu tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Erwin selaku anggota tim Banggar.

Erwin menjelaskan dengan total pinjaman Rp733 miliar itu, pemerintah harus menyicil selama 8 tahun dengan bunga sebesar 6,19%. Dimana dari total pinjaman, Pemerintah harus mengembalikan sekitar Rp40 miliar setiap tahunnya.

“Kalau mau pinjam silahkan, tapi peruntukan anggaran ini harus jelas, kalau untuk infrastruktur, Insfrastrukturnya apa ? kalau bantu petani ya bibitnya pupuknya dan lain-lain, sehingga anggaran ini benar-benar bisa memulihkan ekonomi nasional seperti namanya,” jelas politisi Demokrat itu.

Bahkan erwin meminta pihak eksekutif untuk menunda pembangunan rumah sakit yang menghabiskan anggara Rp410 miliar dari total pinjaman, Ia menilai rumah sakit yang ada di Gorontalo sudah cukup banyak, baik itu Rumah Sakit Umum ditiap daerah maupun Rumah Sakit swasta.

“Ngapain lagi kita bangun rumah sakit, Baiknya rumah sakit dipending dulu. Dengan asumsi kalau 733 kurang 410 kan tinggal 300 miliaran pinjaman kita, sehingga ketika pemerintahan Rusli Habibie-Idris Rahim selesai tidak meninggalkan hutang yang sangat besar,” pungkas Erwin. (*)

Exit mobile version