TATIYE.ID (GORONTALO) – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Fikram Salilama menyesalkan penambahan anggaran yang dijanjikan untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Gorontalo yang tak kunjung cair sampai saat ini. Padahal kata Fikram, anggaran sebesar Rp700 juta itu telah disetujui melalui Badan Anggaran (Banggar) disaat perubahan APBD 2021.
“Ternyata anggaran itu tidak masuk dalam sistem. Seharusnya kalau tidak masuk dalam sistem, jangan disetujui melalui badan anggaran,” sesal Fikram.
Diakui Dikram, anggaran KONI Provinsi Gorontalo saat pemberangkatan PON Papua sangatlah minim. Pihaknya saat itu membutuhkan anggaran kurang lebih Rp2 miliar, namun anggaran yang tersedia disaat pemberangkatan hanya sebesar 1,3 miliar.
“Yang saya hindari ada kesan bahwa keputusan badan anggaran itu susah dipegang. Kalau memang tidak bisa ya tidak bisa, tapi keputusan badan anggaran saat itu sah dan telah disetujui oleh pimpinan dewan,” lanjutnya.
Fikram juga mengakui, saat ini KONI Provinsi Gorontalo masih memiliki hutang atas tiket pemberangkatan PON Papua dan sewa hotel saat pemusatan latihan daerah atau TC dalam di Hotel Regina.
“Yang jadi problem saat ini, apa harus saya yang menanggung sendiri? Sedangkan para atlet ini sudah menyumbang nama baik dan membanggakan daerah,” ungkap Fikram yang juga Ketua KONI Provinsi Gorontalo.
“Kita juga ada gantungan kurang lebih sejumlah itu, kalau Rp700 juta itu tidak ada jaminan masuk, saya tidak berangkatkan atlet. Saya juga tidak mau mengambil resiko,” sambungnya.
Sebelumnya, penambahan anggaran KONI telah disepakati saat perubahan anggaran 2021. Dimana anggaran sebelumnya dialokasikan untuk pengadaan mobil 4 pimpinan dewan. Namun satu pimpinan dewan saat itu tidak mengambil mobil, sehingga anggaran tersebut diminta untuk dibantukan ke KONI Provinsi Gorontalo.