Sambil Menangis, Lukum Diko Keluhkan Penanganan Banjir ke Bupati Gorut

TATIYE.ID (GORUT) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, menggelar rapat paripurna dengan agenda Penetapan rancangan KUA PPAS APBD 2022, Selasa (23/11/2021).

Namun ada hal tak biasa terjadi pada rapat paripurna yang dipimpin oleh Wakil Ketua 1 DPRD Gorut, Roni Imran dan Wakil Ketua 2, Hamzah Sidik Djibran kali ini.

Dimana Ketua Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar), Lukum Diko menghampiri Bupati Gorut dan terlihat tak kuasa hingga meneteskan air mata. Sehingga sejenak suasana rapat terasa hening kala Aleg dua periode itu meneteskan air matanya sambil mencium tangan bupati sembari memeluknya.

Politisi senior Partai Golkar ini saat di konfirmasi oleh beberapa awak media terkait hal tersebut mengatakan bahwa tangisannya di hadapan bupati itu merupakan suatu bentuk kekecewaannya terhadap Pemerintah Daerah (Pemda) mengenai penanganan banjir yang berada di wilayah pemilihannya.

“Ini sudah saya sampaikan dari 2017 kemarin, bahkan hal tersebut telah diusulkan di musrenbang, dan sudah melalui reses anggota DPRD serta telah memberikan perhatian melalui anggaran yang di masukan. Akan tetapi teknisnya sering tidak jalan,” ujar Lukum.

Sehingga, Lukum mengungkapkan dengan tetesan air mata yang jatuh ini merupakan tetesan air mata rakyat. Karena rakyatlah yang harus merasakan dampak akibat lahan pertanian yang tidak dapat difungsikan lagi bahkan rumah mereka telah direndam banjir. 

“Tentu ini harapan saya, semoga pada tahun 2022 nanti bupati benar-benar terbuka hatinya agar dapat merealisasikan normalisasi tersebut. Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang menangis maupun bersedih,” ungkapnya.

Lukum melanjutkan, menanggapi keluhannya tersebut Bupati Gorut telah merespon dengan baik apa yang telah diperjuangkannya. Bahkan, bupati berjanji serta berkomitmen menganggarkan normalisasi sungai yang ada di Desa Ilangata dan Tolango ini pada tahun 2022.

“Ketika semua ini hanya sekedar janji kemudian tidak direalisasikan, tentu sayapun orng pertama yang tidak percaya lagi terhadap Bupati Gorontalo Utara,” tegasnya.

Lukum menambahkan, persoalan banjir ini sudah berkepanjangan. Bahkan ketika bukan musim hujan, air pun selalu merendam pemukiman penduduk maupun lahan pertanian warga.

Exit mobile version