TATIYE.ID (POHUWATO) – Bupati Pohuwato Saipul Mbuinga berharap pembentukan tim kerja multipihak dalam rangka penanganan konflik di kawasan konservasi cagar alam panua dan cagar alam tanjung panjang oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Utara mampu berperan dalam mendukung program pemerintah khusunya eksistensi kawasan konservasi di Kabupaten Pohuwato.
Menurutnya ada beberapa permasalahan seperti pembukaan lahan berupa tambak di cagar alam tanjung panjang dan penambangan emas tanpa izin (peti) di cagar alam panua, serta program bidang lingkungan hidup dan kehutanan lainnya.
“Penanganan penyelesaian permasalahan tersebut akan dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak terkait, termasuk masyarakat sekitar kawasan, sehingga tidak ada satupun bagian yang merasa ditinggalkan,” kata Saipul saat membuka rakor pembentukan tim di Kantor Burung Indonesia Pohuwato, Rabu (13/4/2022),
Saipul juga sangat mendukung keberadaan cagar alam tanjung panjang dan panua sebagai kawasan konservasi yang perlu dijaga dan dilestarikan ekosistemnya, sehingga permasalahan- permasalahan yang dapat mengancam keanekaragaman hayati kawasan tersebut perlu segera ditindaklanjuti dan komitmen ini diperlukan secara politik serta anggaran yang ada di Kabupaten Pohuwato.
“Besar harapan saya bahwa acara rapat koordinasi ini semua pihak yang terlibat dapat memberikan kontribusi dalam penanganan penyelesaian permasalahan dengan saling bersinergi dan meminimalisir tindakan represif jika masih dimungkinkan ditangani dengan cara lain. Apresiasi yang setinggi-tingginya disampaikan kepada BKSDA Sulawesi Utara-Gorontalo dan semua pihak yang telah berpartisipasi pada kegiatan ini, semoga apa yang diharapkan dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan yang lebih baik dapat tercapai,” tuturnya.
Kegiatan diawali penyerahan buku dan plakat oleh Kepala BKSDA Sulawesi Utara, Ashari DG Masiki kepada Bupati Pohuwato, Saipul Mbuinga dan Ketua DPRD, Nasir Giasi.