TATIYE.ID (KOTA GORONTALO) – Wali Kota Gorontalo, Marten Taha secara resmi melakukan proses peletakan batu pertama (Ground breaking) pembangunan gedung Bedah Jantung dan Stroke di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloei Saboe, Rabu (14/6/2023).
Didampingi FORKOPIMDA dan pejabat Pemerintah Kota Gorontalo, serta Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloei Saboe, Marten Taha dalam sambutannya mengatakan, selain lakalantas, penyakit jantung menempati tempat kedua pembunuh di masyarakat. Selanjutnya penyakit stroke yang mencapai 15,4% merupakan penyebab kematian.
“Atas dasar itulah kami merencanakan pembangunan gedung layanan bedah jantung dan stroke ini, sekaligus menjalin kerjasama dengan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta. Dan pastinya gedung Bedah Jantung dan Stroke benar-benar sangat bermanfaat untuk orang banyak. Selain itu juga akan memberikan dampak positif bagi pendapatan RSUD Aloei Saboe,” kata Marten Taha kepada awak media.
Sementara itu, untuk pembangunan gedung Bedah Jantung dan Stroke sumber anggarannya itu dari dana Rumah Sakit sendiri, hanya saja peralatan Alhamdulillah tahun ini Pemerintah Kota Gorontalo dibantu oleh Kementerian Kesehatan berupa peralatan untuk bedah jantung dan stroke.
“Oleh karena itu kita pacu ini pembangunan gedung ini, karena rencananya bantuan alat-alat kesehatan bantuan Kemenkes itu sudah akan tiba bertahap pada bulan September, Oktober dan November,” ujar Marten Taha.
Sedangkan untuk tenaga medis atau SDM nya, selain menjalin kerjasama dengan RS Harapan Kita dan RS Hasan Sadikin, saat ini kita mempunyai dokter spesialis jantung yang tengah mengambil pendidikan ahli.
“Kita sudah punya empat orang ahli jantung atau dokter spesialis jantung di Rumah Aloe Saboe, dan kami juga bekerja sama dengan rumah sakit jantung dan pembuluh darah Harapan Kita untuk tenaga-tenaga medis atau SDM yang lainnya. Tenaga-tenaga dokter spesialis yang dibutuhkan dan tenaga medis itu akan dikirim ke sini, sehigga dengan adanya gedung ini masyarakat Gorontalo jika terserang jantung sudah bisa ditangani dan ditanggulangi di RSAS Kota Gorontalo,” jelasnya. (*)