Polemik Rumah Sakit Bumi Panua Pohuwato, mulai dari minimnya mobil operasional, keterbatasan obat-obatan, rusaknya beberapa sarana pendukung, lingkungan yang kurang bersih hingga pembatasan jam operasional, oleh pihak manajamen masih dianggap hal yang biasa terjadi hampir diseluruh rumah sakit. Sabtu (21/12/2024).
Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Rumah Sakit Bumi Panua, Yeni Ahmad saat diwawancarai melalui panggilan telepon pada Senin (16/12).
“Kalau menurut saya, ini masih normal-normal saja, kecuali sudah tidak ada pasien karena sudah tidak ada yang dilayani, iya kan, artinya pelayanannya masih jalan, kalau melihat rumah sakit yang lain, mereka punya obat sudah banyak juga yang kosong, ” pungkas Direktur RSBP
Belum lagi, insentif para dokter untuk Bulan November sampai desember belum juga dibayarkan, tentu ini akan menambah beban hutang RSBP.
Berdasarkan informasi yang diterima dari kepala seksi pelayanan, penunjang medis RSBP, Nikma Rantung mengatakan, hingga saat ini dirinya telah menerima pengajuan izin natal dan tahun baru dari beberapa dokter.
“dr. Jenet itu di acc langsung oleh pak bupati dari 16 desember, termasuk dr. Heike, dr. Heri itu tidak tau kalau sampai kapan. Untuk yang ada surat resmi di saya itu dr. Bobi dari tanggal 21 Desember sampai tanggal 2 Januari (2025). dr Dian dan dr. Saifudin hari senin kayaknya sudah masuk, ” kata Nikma
Nikma juga membenarkan bahwa Dokter Rahmat (Dokter Anastesi) akan mengajukan izin cuti kuliah. Pengajuan izin secara bersamaan oleh para dokter diduga dapat mengakibatkan beberapa pelayanan yang ada di Rumah Sakit Bumi Panua terpaksa harus ditutup sementara.
“Iya dr. Rahmat itu juga cuti kuliah, ” tutup Nikma Rantung