TATIYE.ID (KABGOR) – Keluhan pedagang pasar Limboto terhadap biaya retribusi dego-dego atau meja yang mereka gunakan untuk jualan semakin ramai dibicarakan.
AP salah satu pedagang yang diwawancarai oleh tatiye.id, Selasa (31/3) mengatakan keluhanya mengenai biaya dari meja tersebut.
“jadi untuk biaya dari retribusi lapak kami tidak masalah, dan kami pun sadar diri, namanya rakyat harus taat pada aturan karena ini juga demi pembangunan daerah,†ujar AP.
Lebih lanjut AP mengatakan keluhannya tentang biaya retribusi dego-dego atau meja yang saat ini sudah terbilang meresahkan pedagang dan tidak jelas pemasukannya untuk daerah.
“1 meja hargannya sebesar 10 ribu jadi jika 2 meja 20 ribu, dan kami pun tidak tau kenapa biaya meja lebih besar dari pada biaya retribusi dari dinas, jadi untuk masalah retribusi kami tidak komplen sama sekali, hanya saja masalah dari meja, jika kami menggunakan 4 meja maka harganya 40 ribu dan itu tidak masuk akal. Sementara pemasukannya tidak jelas ke dinas, atau masuk ke pribadi yang mempunyai meja,†ungkap AP.
AP pun berharap pada pemerintah untuk aturan meja ini lebih diperhatikan agar pedagang lebih nyaman saat berdagang.
Semnentara itu Adam Kasim selaku pengelola pasar saat diwawancarai membenarkan masalah dari biaya dego-dego atau meja tersebut.
â€saat pemindahan pertama disini, meja ini sudah saya sarankan pada pedagang kalau bisa menggunakan meja masing-masing jangan menggunakan meja dari orang pasar sediakan, agar tidak banyak pengeluaran dari pedagang saat berjualan, dan saat ini meraka rasakan biaya dari meja yang mereka bayar,†jelas Kasmi.
Lebih lanjut Kasim mengatakan, jika ada pedagang yang menggunakan meja sendiri maka ia selaku pengelola pasar akan menjamin kenyamanan atau perawatan dalam hal ini menjaga dego-dego agar tidak dirusak oleh orang lain. (*)
Pewarta : Khalid Moomin



















