
TATIYE.ID (KOTA GORONTALO) – Sejak dua tahun terakhir pandemi Covid 19 bergejolak, kondisi perekonomian juga ikut terdampak, tidak terkecuali di Kota Gorontalo.
Namun dibawah kepemimpinan Marten Taha dan Ryan Kono, Pemkot Gorontalo mampu menekan tingkat inflasi. Terbukti sampai saat ini secara umum harga barang dan jasa masih tetap terkendali serta tidak terjadi kenaikan secara signifikan atau masih terjangkau.
Dari perhitungan inflasi Badan Pusat Statistik (BPS), kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya. Nah, menanggapi hal tersebut Walikota Gorontalo Marten Taha mengatakan, jika harga bahan pokok atau barang dan jasa naik, maka akan menyulitkan masyarakat. Karena Inflasi itu artinya, harga barang-barang kebutuhan itu naik dan jika inflasi tinggi artinya masyarakat akan mendapatkan kebutuhan pokok dan barang lainnya dengan harga yang mahal.
“Kita melakukan koordinasi agar supaya inflasi ini terjaga jangan sampai dia akan naik, kalau naik maka daya beli masyarakat akan rendah, kalau daya belinya rendah maka kebutuhannya tidak akan terpenuhi semuanya sehingga angka kemiskinan pasti akan naik, nah oleh karena itu Kota Gorontalo meningkatkan koordinasi melalui rapat dan ini Alhamdulillah rapat seperti ini rutin kita lakukan untuk mengambil langkah strategis,” kata Wali Kota Gorontalo Marten Taha usai rapat Koordinasi di Aula kantor wali Kota, Jum’at (03/06/2022).
Untuk menekan inflasi, Marten Taha telah mempersiapkan langkah yang dilakukan pemerintah Kota Gorontalo bersama Bulog demi menjaga ketersediaan bahan pangan baik di pasar tradisional maupun pasar modern.
“Saya menerapkan strategi 4 K, yaitu Ketersedian pasokan, keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi dan Komunikasi efektif,” tegasnya.
Sebagai informasi juga, berdasarkan The Classification of Individual Consumption by Purpose (COICOP), IHK dikelompokkan tujuh kelompok pengeluaran yang dapat mempengaruhi terjadinya inflasi yaitu Bahan Makanan, Makanan Jadi, Minuman, dan Tembakau, Perumahan, Sandang, Kesehatan, Pendidikan dan Olahraga serta Transportasi dan Komunikasi.(*)




















