TATIYE.ID (SPORT) – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat menggelar rapat koordinasi dengan KONI seluruh Indonesia secara virtual pada tanggal 22 Maret 2021 terkait kesiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tahun 2021.
Rapat yang dipimpin langsung Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman tersebut juga didampingi Waketum I, Mayjen TNI (Purn.) Dr.Suwarno dan Sekjen Tb. Ade Lukman Djajadikusuma.
“Saya menginformasikan bahwa hasil Ratas Bapak Presiden dengan Menpora, juga Ketua PB.PON, telah diputuskan PON XX 2021 akan dilaksanakan pada tanggal 2 – 15 Oktober Tahun 2021”, buka Marciano pada pertemuan virtual.
Meski begitu, kebijakan penyelenggaraan terkait penonton masih mengikuti perkembangan Covid-19.
“Jika kondisi sudah membaik, PON tahun ini akan digelar sebagaimana PON sebelumnya namun jika perkembangan Covid-19 belum membaik maka penyelenggaraan akan ikuti arahan Satgas Covid-19,” kata Ketum KONI Pusat.
Apabila kondisi Covid-19 nanti belum kondusif, maka penyelenggaraannya dapat digelar pembatasan jumlah penonton atau tanpa penonton seperti penyelenggaraan Olimpiade Tokyo tahun ini.
Ketum KONI Pusat juga sampaikan bahwa venue sudah hampir rampung. Hanya tiga yang belum selesai yakni sepatu roda, dayung dan panahan. “Di luar 3 cabor yang saya sebutkan, semua venue sudah siap semua,” katanya.
PB.PON Papua juga menanggung biaya akomodasi, transportasi, konsumsi di Papua. “Akomodasi, transportasi, konsumsi selama di Papua itu 100% tanggung jawab PB.PON,” ujar Marciano jelaskan PB.PON menanggung biaya sejak H-3 hingga H+2 pertandingan cabor terkait.
Salah satu keberhasilan PON adalah hadirnya kontingen dari seluruh provinsi. Masalah yang dihadapi beberapa KONI Provinsi adalah terkait anggaran kontingen. Ketum KONI Pusat berharap Gubernur setempat memberikan dukungan untuk kontingen provinsinya.
”Untuk perhatian khusus harus ada komunikasi ekstra,” katanya. Ketum KONI juga akan melakukan komunikasi dengan Menpora dan DPD RI.
Terkait masalah teknis lainnya akan dibahas di CdM meeting yang rencananya digelar tanggal 5 – 7 April mendatang.
“Informasi terkait klaster penyelenggaraan PON mendatang, Bupati Mimika, Bupati Merauke, Bupati Jayapura dan Walikota Jayapura akan hadir menjelaskan,” kata Suwarno.
Waketum I KONI Pusat juga ingatkan agar hindari Doping terutama atlet binaraga. “Apabila satu saja atlet (binaraga) terkena Doping maka pada PON di Aceh-Sumut tidak akan dipertandingkan,” tegasnya. (*)